Nasional MUKTAMAR KE-12 JATMAN

Kiai Said: Hanya NU yang Memiliki Organisasi Thariqah

Sel, 16 Januari 2018 | 09:30 WIB

Kiai Said: Hanya NU yang Memiliki Organisasi Thariqah

Muktamar XII JATMAN (Dok. Jatman Event).

Jakarta, NU Online
Organisasi tarekat ditubuh Nahdlatul Ulama (NU) digawangi oleh Jami’yyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN). Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, hanya NU yang memiliki jam’iyah (organisasi) tarekat.

“Di luar NU tidak ada,” ujar Kiai Said, Senin (15/1) sesaat sebelum acara pembukaan Muktamar ke-12 JATMAN di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah lewat dokumentasi video Sekjen PBNU HA. Helmy Faishal Zaini.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini, kalau jami’yah thariqah sudah pasti NU. 

“Yakni asosiasi berbagai jenis thariqah yang mu’tabar (sanad keilmuan jelas, dapat dipertanggungjawabkan, dan tersambung langsung kepada Rasulullah, red),” jelas Kiai Said di hadapan Habib Luthfi, Presiden Jokowi, dan sejumlah menteri kabinet kerja.

Sementara itu, Rais Aam JATMAN, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyatakan, thariqah adalah tuntunan sejak masa Rasulullah SAW yang memiliki mata rantai kesanadan yang berbeda-beda namun satu-kesatuan yang tak bisa dipisah-pisahkan.

“Ciri thariqah yang berdasarkan Ahlussunnah wal Jamaah adalah memiliki sanad kethariqahan yang sangat kuat bersambung dari sang mursyid hingga Rasulullah SAW,” terang Habib Luthfi saat memberikan sambutan pembukaan Muktamar ke-12 JATMAN di Pendopo Kabupaten Pekalongan dirilis Jatman Event.

Ulama yang mempunyai komitmen tinggi terhadap persatuan bangsa dan peneguhan NKRI ini mencontohkan sanad Thariqah Naqsyabandiyah dari Kiai Abdul Malik dan Kiai Arwani hingga Rasulullah SAW, Malaikat Jibril As, dan Allah SWT.

“Thariqah-thariqah yang memiliki sanad yang absah hingga ke Rasulullah SAW itu (thariqah yang mu’tabar) terwadahi dalam JATMAN. Ada 45 thariqah dalam JATMAN yang merupakan terbanyak di dunia,” ungkap Habib Luthfi.

Menurutnya, karena perbedaan-perbedaan thariqah itu justru menjadi energi positif semakin memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan amanat Allah, lita’arafu, agar satu sama lain saling mengenal.

“NKRI harga mati merupakan pendirian dan kesepakatan JATMAN,” tegas Habib Luthfi. (Fathoni)