Kiai Said: Hubbul Wathan Minal Iman Jadi Inspirasi Islam Nusantara
NU Online · Selasa, 20 Agustus 2019 | 12:45 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menjelaskan perihal perintah Allah kepada Rasulullah agar membentuk organisasi bernama umat. Menurutnya, di dalam Al-Qur’an hanya dijumpai istilah ummatan wasathan. Tidak ada terminologi umat Islam atau umat Arab.
“Itu karena Al Qur’an menekankan kualitas, substansi, peran bukan legal formal, bukan label, bukan papan plang nama. Yang penting kualitas, peran, kapasitas dan kapabilitas. Itulah yang ditekankan Al-Qur’an,” kata Kiai Said saat menjadi pembicara Halaqah Alim-Ulama Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Denpasar, Bali, Selasa (20/8).
Pengasuh Pesantren al-Tsaqafah ini meyakini jika umat Islam memegang teguh prinsip tawasuth (moderasi) dan tasamuh (toleransi), mereka akan bertahan hingga hari akhir. Sebaliknya jika tidak memiliki kedua prinsip tersebut, maka akan hilang dalam waktu yang tak lama.
“Percayalah yang tidak punya prinsip tawasuth dan tasamuh, kalau toh sekarang kelihatan garang menguasai medsos (media sosial) yakin beberapa tahun lagi akan hilang,” ujar dia meyakinkan.
Tawasuth, lanjut Kiai Said, tidak mungkin terwujud tanpa didasari dengan kecerdasan intelektual. Oleh karena itu tokoh-tokoh seperti Imam Syafii, Abu Hasan al-Asyari, Imam al-Ghazali hingga Hadratussyekh Hasyim Asyari memiliki jasa besar dalam mengembangkan prinsip tawasuth dan tasamuh.
“Puncaknya wasathiyah, wasathiyah fi siyasah yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asyari yang cerdas, genius menggabungkan antara iman dan nasionalisme,” ungkap Kiai Said.
Jargon Hubbul wathan minal iman yang dikeluarkan Hadratussyekh inilah yang kemudian menjadi inspirasi berharga bagi lahirnya konsep Islam Nusantara, yakni Islam yang harmonis dengan budaya.
“Islam yang kita bangun di atas fondasi budaya, infrastruktur budaya maka budaya akan menjadi lestari, Islamnya pun menjadi kuat yang tidak mungkin mudah luntur atau mudah bergeser karena sudah menyatu dengan budaya,” pungkasnya.
Selain Kiai Said, beberapa tokoh yang menjadi pembicara dalam Halaqah Alim-Ulama bertemakan ‘Revitalisasi Model Dakwah Walisongo di Era Sekarang’ ini di antaranya KH Yahya Cholil Staquf , Prof Nadirsyah Hosen dan KH Miftah Maulana Habiburrahman.
Pewarta: Zunus Muhammad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua