Nasional

Kiai Said: Kita Harus Upayakan Generasi NU yang Kuat

Ahad, 19 Mei 2019 | 21:30 WIB

Kiai Said: Kita Harus Upayakan Generasi NU yang Kuat

Ketum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj tandatangani prasasti

Tangerang Selatan, NU Online
Zaman sangatlah dinamis, berkembang begitu pesat dengan berbagai inovasi dan tantangannya yang muncul dari berbagai sektor. Hal tersebut harus dihadapi dengan penuh kesiapan oleh bangsa Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama.

Mengingat hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengingatkan segenap Nahdliyin untuk berupaya memperkuat generasi NU dari berbagai halnya.

"Kita harus berupaya berjuang kita mati nanti generasi NU yang akan datang aqwiya, jangan dliafan. Kuat ilmuanya, kuat agamanya, kuat budayanya, dan kuat ekonominya," katanya saat memberikan tausiyah pada Grand Opening Bengkel Kreatif Hello Indonesia (BKHI) Nahdlatul Ulama di Bengkel Kreatif Hello Indonesia, Jalan Merpati Raya, Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Ahad (19/5).

Lebih lanjut, Kiai Said menegaskan upaya tersebut perlu dilakukan agar generasi mendatang tidak lemah karena tidak memiliki kekuatan apapun. "Jangan sampai kita meningggalkan anak cucu yang lemah, tidak punya kekuatan apa-apa, kita khawatirkan mereka jadi apa," ujarnya.

Dalam rangka mengupayakan hal tersebut, Kiai Said menyampaikan bahwa PBNU saat ini telah memiliki 31 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal tersebut memberikan sumbangsih positif dalam pengembangan kemampuan Nahdliyin dan bangsa Indonesia, bahkan luar negeri. "Cukup bergeliat dalam membangun potensi," katanya.

Ia menyambut baik kehadiran BKHI yang digawangi oleh Nurkholis guna mengembangkan potensi masyarakat, khususnya para santri dalam kemampuannya berkesenian. Bahkan ia merekrut pemuda-pemuda yang sebelumnya menganggur. "Bisa ditampung menjadi pemuda yang mempunyai skill," ucapnya.

Belakangan upaya Nurkholis, kata Kiai Said, didukung oleh pengusaha Jepang yang menawarkan investasi ke Indonesia. Saat berbincang dengannya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah itu menyarankan agar mulai dari hal kecil agar dapat lebih menyentuh warga NU.

"Jangan terlalu elit dulu, karena basicnya di pedesaan, maka langkah pertama harus menyentuh warga NU dulu," katanya kepada Nurkholis.

Ke depannya, lanjut Kiai Said, investasi Jepang itu akan membangun big data yang dapat berguna untuk umum, khususnya warga NU. "Teman-teman dari Jepang siap membangun big data melalui online khususnya untuk warga NU," katanya.

Oleh karena itu, Pembina Yayasan Seni Untuk Bangsaku (YSUB) itu yakin NU di masa mendatang dapat berperan di seluruh bidang di tengah masyarakat. "Insyaallah ke depan kita sudah saatnya syuhada alannas," pungkasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani dan H Eman Suryaman, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin, para kiai di wilayah Jabodetabek, dan 30 pengusaha dari Jepang. (Syakir NF/Muiz)