Nasional

Kiai Said: Manusia Emban Amanah untuk Sebar Keharmonisan

NU Online  ·  Jumat, 17 Mei 2019 | 14:45 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa manusia mengemban amanat untuk menyebarkan keharmonisan. Hal itu karena manusia berasal dari kata insan yang memiliki makna harmonis atau rukun.

"Amanat (manusia itu) insaniyah, humanity, harmonis," kata Kiai Said di Aula Pegadaian Pusat, Jakarta Jumat (17/5) pada acara peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-India.

Menurut Kiai Said, manusia mengemban amanat itu sejak lahir hingga meninggal dunia. Keberadaan amanat itu sebelum ada amanat agama, kedudukan atau jabatan, dan ilmu pengetahuan.

Selanjutkan, Kiai Said mengemukakan makna kata Islam. Menurutnya, Islam berasal dari kata salam yang berarti damai. Islam juga berasal dari kata salamatun, yakni selamat dan menyelamatkan orang sekitarnya.

"Kalau saya orang Islam, (tetapi) tetangga saya merasa takut, tetangga saya merasa ngeri dengan saya, saya percuma mengaku Islam," ucapnya.

Islam juga, sambungnya, diambil dari kata taslim, artinya menyerah secara total kepada Allah. Orang Islam tidak boleh sombong dan bangga dengan dirinya. Walaupun kaya, berpangkat, cerdas, semuanya harus menyerahkan diri kepada Allah.

Menurut Kiai Said, pasrahnya orang beriman tidak dengan menyerah terhadap keadaan; juga tidak dengan berprinsip tidak usah kaya dan pintar asalkan benar. Pintar, benar, berkah; gagah, pintar, berkah itu lebih baik.


Kiai Said menegaskan kepasrahan kepada Allah harus tetap dalam upaya meraih cita-cita. "Karena orang Islam dipercaya Allah membangun masyarakat yang modern dan hebat. Umat islam dipercaya membangun masyarakat modern maju," paparnya dalam kesempatan yang lain.


Hadir pada acara tersebut Dubes India Praadep Kumar Rawat dan sejumlah jajaran PBNU, seperti Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Hanief Saha Ghafur, H M Iqbal Sullam, H Aizzuddin Abdurrahman, dan Bendahara Umum H Ing Bina Suhendra. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)