Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjelaskan, nama lengkap Ma Cheng Ho adalah Muhammad Cheng Ho.
“Ma-nya itu Muhammad,” kata Kiai Said saat memberikan sambutan dalam acara acara Santunan Anak Yatim dan Buka Bersama Kedutaan Besar Tiongkok dan PBNU di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta, (2/6).
Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah itu menerangkan, Ma Cheng Ho adalah seorang penjelajah laut yang ulung. Tercatat, Cheng Ho pernah mengunjungi wilayah Nusantara sebanyak tujuh kali dan beberapa negara lainnya meski hanya menggunakan kapal layar.
“Perjalanannya ditulis sekretarisnya namanya Ma Hwan. Ke Nusantara tujuh kali. Ke Semarang, Palembang, Sumatera Utara, Sulawesi, Filipina Selatan, Malaysia, Sri Lanka, Bangladesh, India, Oman, Jeddah, Mekkah, Afrika, dan balik lagi ke China dengan kapal layar,” urainya.
Oleh karena itu, Kiai Said mengaku salut atas apa yang dilakukan oleh Ma Cheng Ho. Ia menilai, Ma Cheng Ho adalah orang yang diberi kekuatan Allah lahir dan batin.
“Ma Cheng Ho itu diberi kekuatan Allah lahir batin. Kuat fisiknya, kuat imannya. Itu namanya waliyullah,” ungkap Kiai Said yang belum lama ini berkunjung ke Tiongkok dan menziarahi sejumlah tempat bersejarah di sana.
Ma Cheng Ho adalah seorang kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Dinasti Ming yang berkuasa pada tahun 1403-1424 M.
Ia adalah seorang bersuku Hui, suku yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam. Saat pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)