Nasional HARI SANTRI 2022

Kisah Nilna Zahara Juarai Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyah: Persiapan 3 Hari!

Jum, 21 Oktober 2022 | 22:00 WIB

Kisah Nilna Zahara Juarai Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyah: Persiapan 3 Hari!

Nilna Zahwa Zahara, juara 1 Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyah (MSQF) yang digelar oleh RMI PBNU. (Foto: TVNU)

Jakarta, NU Online
Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyah (MSQF) yang digelar oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU telah menentukan juaranya. Adalah perempuan asal Cirebon, Nilna Zahwa Zahara, berhasil meraih juara 1 pada perlombaan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2022 itu.


Menyabet predikat juara pertama pada lomba tersebut, siapa sangka bahwa persiapan yang dilakukan Nilna ternyata cukup singkat, hanya tiga hari!


To be honest, persiapannya itu cepat banget. Baru dikabarin lomba Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyah ini 3 hari sebelum perlombaan,” kata Nilna kepada NU Online, Jumat (21/10/2022).


Perempuan yang akrab disapa Nilna itu mengaku melakukan persiapan yang cukup mendadak lantaran sebelumny, dia harus menjadi delegasi sekolahnya dalam Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. 
 

“Seleksi (MSQF) itu pada 18 Oktober 2022. Nah, 15 Oktober baru diberi tahu. Jadi, tiga hari sebelumnya baru mulai berlatih dan menghafalkan. Selebihnya, otodidak dan jika ada yang belum paham, nanya ke ustadz. Misalnya, dikasih contoh permasalahan dan penyelesaiannya gimana,” terang putri KH Marzuki Wahid Cirebon itu.


Kendati demikian, Nilna mengaku tidak mengalami banyak kesulitan saat melakukan rangkaian persiapan lomba. Hal ini karena Qawaid Fiqhiyah merupakan bidang keilmuan yang menjadi mata pelajaran wajib di tingkatnya, yakni kelas XII Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) Al-Hikmah 2 Brebes, Jawa Tengah.


“Qawaid Fiqhiyah di MAPK itu materi pelajaran yang khusus diberikan kepada kelas tiga MAPK dan baru ada tahun ini,” ujar perempuan kelahiran 24 Oktober 2004 ini.


Selain itu, ia menyebut bahwa Qawaid Fiqhiyah berkaitan dengan disiplin ilmu yang telah ia pelajari sebelumnya, salah satunya Ushul Fiqh. Basis keilmuan yang serumpun itu cukup memudahkannya mempersiapkan diri ikuti perlombaan.


“Tiap pelajaran itu kita harus fokus dan benar-benar paham. Meskipun saya pribadi baru belajar Qawaid Fiqh di kelas 3, tapi apa yang dipelajari dalamnya itu seputar permasalahan fiqih. Ketika fiqihnya sudah paham, kalau ada masalah yang lebih dalam lagi kita sudah bisa menyikapi,” jabarnya.


Meski persiapan yang dilakukannya sangat cepat, Nilna berhasil menyisihkan 337 peserta lain dari 110 pesantren se-Indonesia pada tahap pertama. Nilna kemudian maju ke babak grand final, melawan 10 finalis lainnya.


Nilna berhasil memenangkan MSQF dan menyabet juara 1 dengan perolehan skor tertinggi, yakni 275 poin. Sementara juara 2 memperoleh nilai 248 poin, dan juara 3 dengan nilai 237 poin.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori