Nasional

Kisah Sembuh dari Penyakit Diabetes lantaran Shalawat

Sel, 26 Januari 2016 | 04:00 WIB

Sidoarjo, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf menyatakan bahwa shalawat mampu membuat hati bahagia. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menceritakan, salah satu guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa) Ali Aziz telah melakukan penelitian terkait dengan penyakit diabetes yang ia derita.

Gus Ipul melanjutkan, Ali Aziz telah berobat ke dokter dan membaca buku bahwa "orang yang sehat dihitung seberapa jauh otaknya bekerja, orang bahagialah yang bekerja dengan sempurna karena mengirim darah ke seluruh tubuh dengan sempurna pula".

"Menurut penelitiannya (Ali Aziz), umumnya orang saat bershalawat itu senang dan seakan-akan bertemu Rasulullah. Kemudian Ali Aziz ini bershalawat setiap hari di rumahnya. Alhamdulillah penyakitnya sembuh atas hidayah Allah melalui shalawat tersebut," kata Gus Ipul pada acara HUT TV9 Nusantara ke 6 dan HUT Sidoarjo ke 157 yang dikemas dalam Sidoarjo bershalawat di halaman parkir Timur Gor Sidoarjo, Ahad malam (24/1).

Gus Ipul berharap semoga warga Nahdliyin semakin cinta kepada Rasulullah dan kedua orang tuanya. "Mewakili PBNU dan PWNU Jawa Timur, semoga kita senantiasa senang ke Rasulullah, orang tua dan guru-guru kita. Mudah-mudahan dengan shalawat ini hati kita sehat semua, membuat hati kita bahagia. Insyaallah pahalanya banyak dan semoga mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW," doanya.

Di tempat yang sama Bupati Sidoarjo periode 2016-2021 H Saiful Ilah menyebutkan bahwa dengan bershalawat berarti umat Islam berdoa agar kebutuhan hidupnya tercapai, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Shalawat ini sebagai langkah dan upaya bersama untuk menumbuh kembangkan agar permasalahan-permasalahan bisa segera terselesaikan. Dengan bershalawat mampu memberikan dampak spiritual, mewujudkan tatanan pemerintah yang demokratis," kata pria yang akrab disapa Abah Ipul itu.

Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Timur Halim Iskandar yang turut hadir dalam kesempatan itu mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan hati-hati dengan peredaran narkoba serta radikalisme yang masuk ke Jawa Timur. Ia berharap para orang tua lebih hati-hati dalam mendidik anak-anak. (Moh Kholidun/Mahbib)