Nasional

Konsolidasi, IPNU Se-Jatim Bangun Ketahanan Informasi

NU Online  ·  Jumat, 1 September 2017 | 09:30 WIB

Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur akan menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II di Pondok Pesantren Abu Dzarrin Bojonegoro, Jawa Timur, pada 2-3 September 2017. Pada Rakerwil kali ini, IPNU berkomitmen memperkuat ketahanan informasi.

Rakerwil II IPNU Jatim mengusung tema “Konsolidasi Gerakan Pelajar Membangun Ketahanan Informasi”. Forum ini menjadi kesempatan untuk membahas berbagai isu strategis di antaranya menata strategi gerakan di era media sosial, mentradisikan riset di kalangan pelajar, serta mengelaborasi isu-isu pendidikan seperti peran OSIS dan kebijakan lima hari sekolah Pemerintah.

Ketua PW IPNU Jawa Timur Haikal Atiq Zamzami mengatakan, saat ini pelajar dihadapkan pada sebuah anomali, yaitu konsumsi berlebih (hyperconsumption) terhadap informasi. Apalagi di antara informasi yang tersebar di media sosial tidak memiliki signifikansi terhadap pengembangan potensi diri dan pembentukan karakter pelajar.

"Penyebabnya arus informasi yang semakin tak terkontrol. Kondisinya sudah masuk dalam kategori krisis ketahanan informasi. Demikian pula dengan hasil survei Pusat Kajian Komunikasi (Pusakom) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan, tingkat penetrasi berdasarkan pekerjaan adalah 69,8 persen pada pelajar," katanya di Kantor IPNU Jatim, Jumat (1/9).

Ia menjelaskan perkembangan pesat teknologi digital membuat peredaran informasi semakin sulit terbendung. IPNU, sambungnya, memberi perhatian khusus terhadap maraknya berita bohong atau hoaks karena menjadi sumber fitnah, adu domba, dan ujaran kebencian.

Lebih lanjut, diungkapkan Haikal, pelajar harus bisa menggunakan media sosial secara cerdas dan positif seperti memperluas jaringan, menjalin silaturahim dan menambah wawasan. Melalui Rakerwil II, sebanyak 45 cabang IPNU yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur akan menjadi agen ketahanan informasi di lingkungan masing-masing.

"Anggota kami hadir hingga di tingkat Desa, mereka akan melakukan diskusi, sosialisasi dan berbagai kegiatan lainnya," pungkas Haikal. (Rof Maulana/Mahbib)