Nasional

Dosen Peternakan UGM Bagikan 5 Tips Beli Hewan Kurban Idul Adha 1446 H

NU Online  ·  Kamis, 5 Juni 2025 | 12:00 WIB

Dosen Peternakan UGM Bagikan 5 Tips Beli Hewan Kurban Idul Adha 1446 H

Ilustrasi hewan kurban. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

 

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono membagikan lima tips membeli hewan kurban untuk Idul Adha 1446H/2025M.

 

“Tips ini penting supaya para pembeli tidak mudah dibohongi atau ditipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya kepada NU Online pada Rabu (4/6/2025).

 

1. Gigi seri

 

Nanung menyampaikan bahwa hewan yang layak untuk dikurbankan adalah hewan yang sudah berganti gigi atau poel, terutama pada bagian gigi seri. Sapi, kambing, domba, dan unta memiliki empat pasang gigi seri yang hanya pada rahang bawah dan akan berganti secara berpasang setiap periode. Gigi seri permanen memiliki ukuran dua hingga tiga kali lebih besar dari gigi susu (gigi bayi).

 

“Setelah dewasa, kalau kambing atau domba 1,5 tahun, sapi dua tahun, unta lima tahun itu mulai berganti gigi serinya, bergantinya itu sepasang, nanti sepasang lagi. Lebih aman membeli ketika hewan ini giginya sudah berganti gigi permanen,” katanya.

 

2. Moncong

 

Ia menyampaikan bahwa moncong (hidung dan mulut) pada hewan kurban yang sehat akan tampak lembab atau sedikit basah.

 

“Moncongnya itu tidak boleh kering, harus sedikit basah dan berembun, menandakan hewan sehat,” ucapnya.

 

3. Tidak ada bekas luka dan darah yang keluar

 

Wakil Ketua Halal Center UGM itu mengingatkan bahwa sebelum membeli, pastikan hewan tidak ada bekas luka di permukaan kulit atau tubuh, dan tidak ada darah yang keluar dari lubang-lubang tubuhnya.

 

“Tidak boleh ada darah yang keluar dari mata, mulut, hidung, telinga, dubur, kemaluan. Perlu dicek, kalau kulitnya mulus, rambutnya halus, itu (hewan kurban) sehat, kalau kusam bisa jadi dia (hewan kurban) sakit,” ujarnya. 

 

4. Suhu tubuh

 

Nanung menyampaikan bahwa hewan sehat dapat diperiksa dari suhu tubuhnya yang normal. Ia mengatakan ketika telinga hewan dipengang tidak panas, menandakan hewannya sehat.

 

“Kalau pada hewan bisa dicek melalui telinganya dengan jempol dan telunjuk, kalau anget berarti hewan itu sakit atau demam,” ungkapnya.

 

5. Cara berjalan tegap

 

Sebelum membeli, Ia mengatakan sebaiknya hewan diajak berjalan di luar kandang guna memastikan postur dan kondisi fisiknya.

 

“Minta penjualnya untuk minta sapi atau kambing keluar kandang buat jalan, kalau jalannya gagah dan tegap itu sehat, kalau langkahnya itu pincang berarti ada masalah di lututnya atau di kakinya,” ujarnya.

 

Nanung juga menghimbau para pekurban untuk mengirimkan hewan kurbannya mendekati waktu penyembelihan, agar hewan tidak mengalami setres terlalu lama.

 

“Lebih baik mengirim hewan kurban itu ketika mendekati penyembelihan seperti H-1, jadi kalau Jumat lebaran, boleh hewan diantar ke masjid atau penyembelihan waktu hari Kamis, bertujuan supaya hewan kurbannya tidak perlu beradaptasi lebih lama,” ujarnya.

 

NU Online menyediakan fitur kurban untuk memudahkan para pekurban menunaikan ibadahnya dengan cepat, instan, dan praktis dengan membeli hewan kurban melalui NU Online Super App atau melalui website https://filantropi.nu.or.id/qurban.