Nasional MUNAS-KONBES NU 2017

Koordinasi Efektif Perteguh Kehadiran NU

Sab, 25 November 2017 | 00:00 WIB

Mataram, NU Online
Melengkapi Munas Konbes NU 2017, PBNU mengeluarkan annual report 2017. Laporan tersebut juga dibagikan kepada para peserta Munas Konbes dan disinggung dalam Sidang Pleno Kedua, Kamis (23/11) malam. 

Secara keorganisasian, untuk mencapai tujuan meneguhkan akidah ahlusunnah wal jamaah, mempertahankan Pancasila, kedauatan NKRI, serta memperjuangkan kesejahteraan warga/jamaahnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama membutuhkan tertib aturan dan koordinasi-koordinasi yang efektif baik itu ke dalam maupun keluar.    

Disebutkan, NU hanya akan mungkin menjadi jamiyah yang kuat, efektif, dan mandiri dalam berkhidmat kepada warganya, saat semua perangkat organisasi berjalan dengan baik, saat perangkat organisasi bisa menjalankan kebijakan organisasi dan rekomendasi Muktamar dengan penuh tanggung jawab.    

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan mandat, fungsi, peran dan tanggungjawab, PBNU mendistribusi jajaran tanfidziyah ke dalam pembidangan berdasarkan program dan rumpun banom dan lembaga.

Pada saat yang sama struktur juga dibagi berdasarkan tugas koordinasi kewilayahan guna mengefektifkan koordinasi dengan Pengurus Wilayah dan Cabang.  

Terkait hal ini, perkembangan ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi yang demikian pesat penting dimanfaatkan untuk menggerakkan organisasi. PBNU telah memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setidaknya untuk dua hal.

Pertama, dalam upaya menangkal serangan-serangan berita fitnah dan hoaks, PBNU telah mengorganisasi anak-anak muda netizen NU. Dengan generasi NU milenial ini PBNU membangun serangkaian sinergi konten dan jaringan. Walhasil, PBNU berhasil membangun gerakan counter narasi edukatif yang melibatkan ribuan netizen NU sebagai pasukannya. 

Pesan pentingnya adalah bahwa meng-counter narasi hoaks tidak lantas dilakukan dengan membuat narasi hoaks
baru. Mengimbangi maraknya konten hoaks dengan narasi yang lebih positif menjadi pilihan NU sebagai bagian dari dakwah virtual di social media. 

Kedua, searah dengan semangat merangkul anak-anak muda netizen NU tersebut, dalam upaya mengagregasi isu-isu penting di sosial media sehingga menjadi informasi positif, PBNU telah meluncurkan Nusantara Command Center (NCC). 

Melalui pantauan NCC, PBNU bisa mengetahui isu apa saja yang diperbincangkan di social media. Seberapa banyak orang memproduksi dan menyebarkan konten negatif di social media dan dunia maya. Dengan informasi ini, tim siber PBNU kemudian bisa menentukan isu dan konten seperti apa yang tepat untuk diproduksi, guna mengimbangi konten negatif tersebut.

Sebagai organisasi Islam yang besar NU tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan visi dan misinya. Membangun kerja sama dengan berbagai komponen organisasi sosial lainnya baik di dala maupun luar negeri menjadi sebuah keharusan. 

Oleh sebab itu, serangkaian langkah untuk terus membangun kesepahaman, kerjasama, sharing dan persahabatan dengan menumbuhkan saling percaya antar komponen juga terus digalang PBNU. Prinsip dasarnya adalah bagaimana mewujudkan kepentingan bersama untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara. (Kendi Setiawan)