Nasional

KPAI Sesalkan Karnaval TK Bercadar dan 'Bersenjata' di Probolinggo

Sab, 18 Agustus 2018 | 19:00 WIB

KPAI Sesalkan Karnaval TK Bercadar dan 'Bersenjata' di Probolinggo

foto: illustrasi (solopos.com)

Jakarta, NU Online 
Di Kota Probolinggo, Jawa Timur digelar pawai karnaval TK dan PAUD memperingati HUT Ke-73 Kemerdekaan RI, Sabtu (18/8). 

Pawai tersebut jadi viral di dunia maya lantaran terdapat satu kelompok peserta tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) yang mengenakan jubah dan bercadar hitam. Yang mencengangkan, anak usia dini itu menenteng replika senjata dari gabus.

Sontak saja, warga menjepret dan memvideokan mereka dan membagikannya ke media sosial. Dalam video yang beredar tampak rombongan peserta TK tersebut melintas. Di depan barisan anak-anak berjubah hitam ada dua anak TK menunggang kuda mainan.

Menanggapi hal ini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati mengaku kaget dan menyesalkan apa yang viral di dunia maya. 

Menurutnya, apapun alasannya, tidak seharusnya anak usia dini dikenalkan terkait kekerasan karena hal ini jelas membekas pada pendidikan karakter mereka.

"Kami menyesalkan hal ini, kenapa pendidikan karakter soal perang Rosulullah divisualisasikan pada tema-tema kekerasan, dimana anak-anak dipersenjatai dengan alat-alat perang," ujarnya.

Perempuan yang  juga sebagai Pengurus PP Fatayat NU ini mengimbau kepada pihak terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh pada proses pembelajaran yang ada di lembaga tempat anak-anak tersebut belajar. 

"Seharusnya anak PAUD diajarkan pada makna sejarah tentang perdamaian, dan bukan melulu soal perang, melainkan sebaliknya diajarkan tentang makna persaudaraan, kasih sayang dan saling menghormati," paparnya. 

Ditambahkan perempuan yang akrab disapa Teh Ai ini, selain evaluasi juga harus dilakukan pembinaan mendalam tentang sejarah kebudayaan Islam yang banyak mengajarkan tentang kasih sayang, persaudaraan dan perdamaian serta rasa cinta tanah air.

Sementara itu, dari berbagai pemberitaan nasional, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Probolinggo, Muhammad Maskur memberikan konfirmasi bahwa dari keseluruhan peserta memang ada satu lembaga yang menggunakan jubah dan cadar.  

"Memang dari 158 peserta, hanya satu peserta yang mengenakan jubah dan cadar yakni TK Kartika V 69," ujar Maskur sebagaimana dalam detik.com. (Nidhomatum MR/Muiz)