Nasional

KPU Adakan Indonesia Election Visit Program, Undang Negara Sahabat untuk Melihat Pemilu di Indonesia

Sel, 13 Februari 2024 | 09:00 WIB

KPU Adakan Indonesia Election Visit Program, Undang Negara Sahabat untuk Melihat Pemilu di Indonesia

Potret Gedung KPU. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagaimana pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, di Pemilu 2024 kembali mengadakan Indonesia Election Visit Program dari tanggal 12 Februari 2024 sampai 15 Februari 2024.


Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkapkan bahwa pada program tersebut, KPU mengundang negara-negara sahabat melalui perwakilan-perwakilannya di Indonesia, Election Management Body (EMB) dari negara sahabat, untuk menyaksikan proses pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).


“Pemilu 2024 ini KPU menyelenggarakan Indonesia Election Visit Program yang ini dalam rangka untuk memberikan kesempatan berbagai macam pihak secara terorganisir yang diorganisir oleh KPU untuk mengikuti perkembangan pemilu di Indonesia dalam artian penghitungan pemungutan di TPS,” ujarnya dalam Konferensi Pers Persiapan Election Visit Program di Gedung KPU, Jakarta, Senin (12/2/2024).


Ia menjelaskan bahwa kegiatan akan dimulai dengan acara pembukaan pada Senin (12/2/2024) malam, diikuti dengan seminar internasional besok pagi dan kunjungan ke beberapa tempat, termasuk ke KPU.


Selanjutnya, pada Hari H, akan diorganisir beberapa tim untuk menyaksikan secara langsung proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Proses tersebut akan dilaksanakan di tiga Provinsi, yakni Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.


Hasyim menambahkan bahwa teman-teman Panitia Pemilihan di Luar Negeri (PPLN) juga memberikan kesempatan kepada perwakilan atau duta besar dari negara sahabat untuk menyaksikan kegiatan pemungutan suara yang diselenggarakan PPLN beberapa hari yang lalu.


Menurutnya, kesempatan Pemilu 2024 merupakan kesempatan bagi seluruh Bangsa Indonesia untuk menunjukkan kepada warga global bahwa Indonesia menerapkan demokrasi elektoral dengan berbagai dinamikanya.


“Nah, itu yang nanti akan dijadikan bahan kunjungan dan juga monitoring oleh para undangan atau peserta Indonesia Election Visit Program bagi para peserta EVP di Indonesia nanti,” pungkasnya.


Sementara itu, Anggota KPU, Mochammad Afifuddin menjelaskan bahwa KPU telah secara rutin menyelenggarakan apa yang disebut sebagai Indonesia Election Visit Program sebanyak enam kali sejak tahun 2014. Program ini dilakukan setiap kali ada penyelenggaraan pemilu untuk memfasilitasi para pihak yang ingin melihat proses-proses pemilihan atau pemilu di TPS, serta untuk mengadakan konferensi yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pemilu dalam situasi menjelang hari pemungutan suara.


“Jadi paling tidak 2014, 2015, 2017, 2019, dan juga 2020 ada Pemilu, ada Pilkada, yang paling akhir ada Pilkada di masa Covid, program ini senantiasa kita selenggarakan. Jadi bukan program yang 100 persen baru, tetapi adalah pengembangan dari apa yang selama ini sudah dilakukan KPU Republik Indonesia,” ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, pelaksanaan Pemilu di Indonesia telah menarik perhatian masyarakat dunia, termasuk di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Ketertarikan tersebut tidak hanya berasal dari penyelenggara pemilu di banyak negara, tetapi juga dari lembaga-lembaga luar negeri yang berminat untuk hadir pada hari pemungutan suara pada tanggal 14 Februari.


“Melalui kegiatan Indonesia Election Visit Program 2024, KPU juga mencoba mempererat hubungan baik dengan penyelenggara pemilu di luar negeri sebagaimana kalau mereka menyelenggarakan pemilu biasanya kami diberikan informasi sekaligus diundang juga untuk hadir melihat proses pemilu di negara masing-masing,” ungkapnya.


Menurutnya, hal ini juga merupakan upaya untuk mengangkat nilai-nilai demokrasi dan praktek demokrasi di Indonesia di mata dunia internasional. Tujuan lainnya adalah untuk belajar dari praktik yang baik di Indonesia agar bisa diterapkan di negara masing-masing, serta untuk bertukar pengalaman dalam tata kelola pemilu dan manajemen pemilu di berbagai negara. Hal ini mencakup sharing informasi dan pengalaman di berbagai forum yang terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan.

 

“Selain melakukan visitasi ke TPS hari H pemungutan suara, peserta VIP juga yang terdiri dari organisasi internasional, kementerian dan lembaga, media akan mengikuti diskusi dan seminar dengan pembicara yang berkompeten di bidangnya,” jelasnya.


Ia memaparkan bahwa total ada 193 peserta yang diundang pada kegiatan tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 35 orang dari KPU luar negeri, 81 perwakilan negara sahabat yang telah mengkonfirmasi kehadirannya, dan 18 NGO atau LSM luar negeri internasional yang bersedia bergabung.


Selain itu, satu kampus dari luar negeri juga akan hadir, serta 20 orang dari NGO atau LSM dalam negeri, 19 orang dari kementerian atau lembaga, dan beberapa media serta universitas dalam negeri yang telah melakukan MoU dengan KPU.


“Jadi nanti pada tanggal 14 Februari kita akan melakukan proses visitasi, datang ke TPS-TPS yang kita pilih, yang sebarannya ada di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi dengan kriteria TPS yang beragam, ada yang di kawasan padat penduduk, ada yang di lembaga pemasyarakatan, di panti disabilitas mental, kemudian di kawasan elite dan TPS khusus di rumah sakit,” pungkasnya.