Nasional

Kunci Indonesia Maju, Ketum Fatayat NU: Pahami Tantangan dan Peluang

Ahad, 11 September 2022 | 20:15 WIB

Kunci Indonesia Maju, Ketum Fatayat NU: Pahami Tantangan dan Peluang

Ketum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah (tengah) usai berbicara di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju. Hal ini terlihat dari bonus demografi yang puncaknya terjadi pada 2030. Kunci mewujudkan Indonesia Maju adalah memahami tantangan dan peluang yang dihadapi di masa depan.


Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, saat mengisi Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Perempuan Penggerak Masyarakat bertema Memperkuat Khidmah dan Sinergi Akar Rumput.


“Tantangan yang paling utama, jangan sampai bonus demografi tidak mampu kita bentuk penduduk dengan SDM yang unggul,” ujar Liya, sapaan akrabnya, di Aula Parangkusumo, Ros In Hotel, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu-Ahad (10-11/9/2022).
 

Lebih dari itu, Liya juga mengatakan bahwa perlu adanya kolaborasi, gotong-royong antara pemerintah, organisasi masyarakat, keluarga, dan personal untuk mewujudkan Indonesia Maju. Dalam konteks ini, membangun keluarga sejahtera menjadi penting.


“Keluarga sejahtera yang kemudian mampu membantu mewujudkan cita-cita indonesia. Kesejahteraan dilihat dari material dan spiritual. Di keluarga sejahtera akan sangat kondusif untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Di keluarga sejahtera, ada posisi perempuan yang sangat strategis. Ketika kita menguatkan perempuan, perempuan bisa membangun pemahaman yang sama dalam keluarganya,” terangnya.


Maka dari itu, Liya mengatakan bahwa Fatayat NU sebagai salah satu organisasi perempuan memiliki tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju.


Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022 ini pun menilai bahwa Fatayat NU harus mampu melakukan pemberdayaan dan penguatan, utamanya terkait penguatan perempuan pada ilmu pengetahuan.


“Sebagai contoh, Fatayat NU mengajak banyak pihak untuk fokus kepada isu stunting, menjadikannya materi dakwah, dan menggiring isu tersebut ke DPR. Kedua, keterampilan perempuan. Kemandirian ekonomi untuk membentuk SDM yang berdaya saing. Banyak kegiatan Fatayat yang mendorong penguatan skill ekonomi,” ungkap perempuan asal Jombang Jawa Timur ini.


“Sebagai personal, bagaimana kita bersama mampu menguatkan SDM. Kalau mau menciptakan SDM unggul yang pertama kali dilakukan adalah membangun kesadaran bahwa perempuan bukan hanya pelengkap. Perempuan bisa berpartisipasi dalam seluruh aspek pembangunan,” imbuhnya.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori