Nasional

Lahirkan Langkah Strategis, Ketum IPPNU Apresiasi Hasil Rakernas LP Ma’arif PBNU

Sen, 29 Agustus 2022 | 22:15 WIB

Lahirkan Langkah Strategis, Ketum IPPNU Apresiasi Hasil Rakernas LP Ma’arif PBNU

Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Whasfi Velasufah.

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Whasfi Velasufah menyampaikan apresiasi atas hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif PBNU. Pasalnya lembaga yang membidangi sistem pendidikan NU tersebut dianggap hadir dalam menguatkan identitas dan eksistensi pelajar NU hari ini.

 

Menurut perempuan yang akrab disapa Vella, LP Ma’arif PBNU sudah mengambil langkah yang tepat dan strategis dengan melahirkan rekomendasi internal yang akan menjadi acuan di banyak lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU.

 

“Ketegasan mandataris hasil Rakernas LP Ma’arif PBNU mewajibkan pelajar NU menjadi anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) atau Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) patut disyukuri dan diapresiasi,” ungkap Vella.

 

Vella juga menambahkan, sebagai organisasi yang mempunyai struktur organisasi sampai level nasional, hasil rekomendasi rakernas ini akan membuat IPNU IPPNU menjadi kekuatan besar membangun jejaring antar sekolah dan madrasah.

 

Aktivitas siswa tidak akan dibatasi hanya di sekolah atau madrasah saja, tetapi mereka dituntut untuk berkomunikasi antar komisariat sehingga mampu menjadi kekuatan besar dengan jaringan yang kokoh.

 

“Hal ini sesuai dengan tuntutan abad 21 dimana saat ini kita berada di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 yang mengedepankan adanya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dalam membangun peradaban di masa mendatang,” tambahnya.


IPNU IPPNU jadi penentu sanad perjuangan
Ketua LP Ma’arif PBNU, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan sanad perjuangan dan jejak rekam organisasi harus dijalani oleh mereka yang ingin mengabdikan dirinya di NU. Mengurus NU berisi nilai pengabdian untuk berkhidmah kepada ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad SAW.

 

Ia juga mengingatkan wasiat Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari “Siapa yang mengurus NU maka dia saya anggap santriku, dan siapa yang jadi santriku maka saya doakan dia khusnul khatimah beserta keluarganya”.

 

“Inilah kemudian saya melihat kehadiran IPNU IPPNU sebagai salah satu wujud pengkaderan dan penentuan sanad perjuangan yang dilakukan sejak dini, dan kami LP Ma’arif harus berusaha menjadi support system atas ikhtiar kaderisasi tersebut,” ungkap Ramdhani.

 

“Harapannya IPNU IPPNU dan organisasi lain di bawah NU menjadi media pengkaderan sehingga NU tetap mampu berkhidmah untuk ummat,” pungkasnya.

 

Editor: Aiz Luthfi