LAZISNU Berkomitmen Tingkatkan Kapasitas Amil melalui Sertifikasi
NU Online · Selasa, 6 Juni 2023 | 14:00 WIB
LAZISNU menggelar kegiatan Pelatihan Kualifikasi 3 Bidang Pengelolaan Zakat di Gedung PBNU, Selasa (6/6/2023). (Foto: LAZISNU/Wahyu Nurhadi)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
NU Care-Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas amil melalui kegiatan sertifikasi. Sertifikasi amil dinilai penting untuk menunjukkan NU Care-LAZISNU dikelola oleh amil profesional yang memiliki pengetahuan di bidang pengelolaan zakat.
“Kegiatan sertifikasi ini penting untuk meningkatkan kapasitas atau capacity building. Meskipun sebenarnya beberapa peserta sudah ada yang menjadi asesor dan lain-lain. Setidaknya kegiatan ini dapat merefresh kembali,” kata Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Qohari saat ditemui NU Online usai kegiatan Pelatihan Kualifikasi 3 Bidang Pengelolaan Zakat di Gedung PBNU, Selasa (6/6/2023).
Ia menambahkan, pengetahuan tentang keamilan bagi tim manajemen NU Care LAZISNU wajib dimiliki. Sebab, akan berkontribusi terhadap optimalisasi pelayanan kepada muzakki, munfiq, donatur, dan mustahik. Qohari mengibaratkan kegiatan sertifikasi dengan proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di kepolisian. Kata dia, seorang amil dikatakan profesional bila telah memiliki sertifikat amil.
“Mereka itu sudah bisa bawa mobil cuma SIM-nya belum ada. Nah, kegiatan sertifikasi hari ini dalam rangka mendapatkan SIM,” tuturnya.
Di tempat yang sama, salah seorang pelatih yang juga pengelola lembaga filantropi Nurhasan, mengatakan, kegiatan Pelatihan Kualifikasi 3 Bidang Pengelolaan Zakat dilaksanakan dalam rangka memenuhi persyaratan kompetensi bidang pengelolaan zakat. Ada sebelas unit kompetensi yang harus dikuasai oleh amil yang nantinya akan diujikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Adapun materi yang dibahas di dalam kegiatan tersebut antara lain materi menghitung zakat secara syariah, konsep melayani muzakki, konsep melayani mustahik dan konsep pengendalian komplain.
“Intinya kegiatan ini untuk meningkatkan keilmuan amil, kedua biar kinerja amil ini terstandar dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),” ucapnya.
Hasan menyebut seluruh Lembaga Amil Zakat seyogianya melakukan sertifikasi amil sehingga ketika ada akreditasi lembaga menjadi nilai tambah yang berkontribusi terhadap akuntabilitas dan profesional lembaga.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua