LBM NU Buka Halaqah Deradikalisasi Paham Agama
NU Online · Kamis, 30 Agustus 2012 | 13:28 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail, LBM PBNU menggelar halaqah bertema ‘Deradikalisasi Pemahaman Keagamaan: Telaah atas Sejumlah Kitab Pemicu Gerakan Islam Radikal’ di Hotel Menteng I jalan RP Soeroso nomor 28, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/8) siang.<>
Halaqah ini diselenggarakan oleh LBMNU atas kerjasama dengan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kemenag RI. Acara tersebut dibuka oleh Prof Machasin, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.
“Untuk menanggulangi ideologi dan gerakan radikalisme agama, Kemenag RI perlu melibatkan kalangan ulama karena pelaku radikalisme atau terorisme selalu mengklaim bahwa upaya mereka adalah bagian dari aktualiasasi ajaran jihad,” ungkap Machasin di hadapan para peserta dalam sambutan pembukaan halaqah.
Sedikitnya 40 orang menghadiri acara tersebut. Mereka terdiri dari pengurus LBM PBNU, LBM daerah, LP Maarif NU, STAINU. Dengan bekal pengalaman, mereka telah siap secara secara wawasan atas persoalan yang terjadi di lapangan.
Sejumlah buku-buku terjemahan dari pemikir-pemikir Timur Tengah, sempat disebut oleh Machasin. Buku itu antara lain karya Sayyid Quthub, Abu A‘la Maududi, Abdullah Azzam, Abdullah bin Baz, dan Osama bin Laden. Itulah antara lain sejumlah karya yang perlu ditelaah ulang.
Kegiatan halaqah ini berlangsung selama tiga hari. Menurut agendanya, halaqah ini digelar sejak Kamis, 30 Agustus sampai Sabtu, 1 September 2012.
Dalam tempo tiga hari itu, empat puluh peserta akan menelaah sejumlah kitab dan buku terjemahan yang disinyalir mengandung semangat radikal dan eksklusif. Selain menelaah, mereka juga membahas cara-cara mengurangi kadar radikalisasi akibat pengaruh kitab maupun buku-buku eksklusif.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua