Nasional

Lengsernya Gus Dur Jadi Beban Sejarah Bangsa Indonesia

Rab, 30 Desember 2020 | 08:05 WIB

Lengsernya Gus Dur Jadi Beban Sejarah Bangsa Indonesia

Gus Dur menjadi sosok yang senantiasa memberikan ruang kemerdekaan bagi semua kelompok agama untuk hidup. (Foto: AFP)

Jakarta, NU Online
Lengsernya Gus Dur secara inkonstitusional dari jabatan Presiden RI menjadi beban sejarah bagi bangsa Indonesia. Pelengseran ini tanpa ada kejelasan hukum dan dilakukan karena ada kekuatan dan faktor politik yang ada di belakangnya. 

 

Hal ini dikatakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Dr Alamsyah saat berbicara pada acara bedah buku Gus Dur Jatuh dari Kursi Presiden dan Keberpihakan Media Massa yang dilaksanakan di Universitas Lampung, Rabu (30/12).

 

Menurut Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung ini, ada relasi-relasi yang terus dibahas dari fenomena jatuhnya Gus Dur dari jabatan sebagai Presiden yang baru diembannya selama 23 bulan. Relasi tersebut di antaranya seperti relasi pribadi, ideologi, politik, sampai relasi kemanusiaan.

 

Banyak kajian dari berbagai perspektif terus dilakukan masyarakat terkait lengsernya Gus Dur di antaranya kegiatan bedah buku tersebut. Buku ini sendiri melihat pelengseran Gus Dur dari perspektif media yang memang jarang ditemukan. Biasanya kajian-kajian tentang pelengseran Gus Dur banyak yang diambil dari perspektif politik dan sosial.

 

Dalam buku yang ditulis Rektor Universitas Lampung Prof. Aom Karomani ini, penulis melakukan komparasi dua surat kabar nasional yakni Kompas dan Republika terkait berita digelarnya Sidang Istimewa MPR Tahun 2001. Ada tiga bagian yang disorot yakni rapat paripurna dalam rangka percepatan SI MPR, pro-kontra seputar wacana pemberhentian Presiden Abdurrahman Wahid jika tidak hadir dalam Sidang Istimewa MPR dan ikhwal kepastian Megawati menjadi Presiden ke-5 RI.

 

Menurutnya kajian dan diskusi tentang sosok Gus Dur juga selalu menarik, relevan, dan tak akan habis dimakan waktu. Semakin digali, akan semakin banyak ‘misteri’ yang ditemukan terkait sosok dan pemikirannya. Hal ini terbukti dari bermunculannya beberapa kajian buku-buku yang membahas pemikiran Presiden ke-4 RI.

 

Sosok Gus Dur juga menurutnya merupakan sosok yang pejuang kemanusiaan yang sangat menarik. Gus Dur menjadi sosok yang senantiasa memberikan ruang kemerdekaan bagi semua kelompok agama untuk hidup. 

 

"Bukan untuk membenarkan agamanya, tapi untuk memberikan hak jaminan bahwa setiap warga negara memiliki hak kebebasan beragama dan menjalankan keyakinannya," jelasnya.

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan