Nasional LITERASI DIGITAL

Literasi Digital Bantu Tingkatkan Mutu Pendidikan

Jum, 19 Agustus 2022 | 15:15 WIB

Literasi Digital Bantu Tingkatkan Mutu Pendidikan

Literasi Digital Bantu Tingkatkan Mutu Pendidikan

Bandung, NU Online
Kemampuan literasi digital sangat penting untuk dimiliki oleh kalangan praktisi dunia pendidikan. Pasalnya, perkembangan zaman saat ini sudah tidak lagi bisa lepas dari dunia digital dan teknologi. Karenannya, kemampuan literasi digital adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh pendidik dan tenaga kependidikan.

 

“Melek digital penting yang harus diupayakan bersama,” kata Rahmat Mulyana, Anggota Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat membuka Seminar Literasi Digital di Pondok Pesantren Al-Husaini, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

 

“Hal-hal terkait keterampilan digital dan pemanfaatan digital secara bijak membiasakan sebagai bagian dari proses pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan Ma’arif,” lanjutnya.

 

Oleh karena itu, kemajuan pendidikan bisa dimulai dengan memajukan sekolah-sekolah LP Ma’arif. Hal ini mengingat proporsi sekolah Ma’arif atau sekolah yang diampu oleh warga NU ini berjumlah paling banyak.

 

“Apabila memperbaiki pendidikan, bagaimana pendidikan berkualitas pada LP Maarif,” katanya.

 

LP Ma’arif, sambungnya, terus berupaya untuk mendukung dalam berbagai aspek yang ada dalam pengelolaan pendidikan. “Kami coba untuk penuhi. Baik bantuan kerja sama seperti peningkatan pendidikan di lingkungan Maarif,” lanjut Rahmat.

 

Sementara itu, CEO Axar School M Hasim Habibi menyampaikan bahwa teknologi berkembang melalui proses yang cukup panjang. Ia menjelaskan bagaimana transformasi komputer dari generasi pertama hingga menjadi laptop yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat secara umum.

 

Pun dalam pengiriman surat yang mulanya harus melalui pos, sekarang cukup melalui pesan elektronik atau cukup dengan telepon saja. “Kita tidak lagi mengirimkan surat ke Papua misalnya harus dengan kantor pos. Bisa email dengan internet atau telepon,” kata alumnus Universitas Teknologi Wuhan, Tiongkok itu.

 

Ia menekankan bahwa semua hal tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang. Karenanya, LP Ma’arif memiliki tugas yang sangat penting di era yang serba digital ini, yaitu memastikan siswa-siswinya mampu terjun ke dunia industri nanti setelah lulus.

 

Menyambung Hasim, Asesor BAN PT Usep Suherman mengatakan, bahwa tantangan dunia digital saat ini adalah ada 1 sampai 1,5 miliar pekerjaan hilang sepanjang tahun 2015-2025. Sebab, dunia digital ini mampu menggantikan posisi manusia dengan mesin otomatis.

 

Dengan fakta itu, diperkirakan bahwa di masa yang akan datang, murid yang saat ini duduk di tingkat sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum ada di hari ini.

 

Meskipun demikian, era digitalisasi juga berpotensi memberikan peningkatan tenaga kerja hingga 2 juta pekerjaan baru pada tahun 2025.

 

Adapun Ketua LP Ma'arif PWNU Jawa Barat Ifa Faizah Rahmah mengingatkan kepada seluruh peserta agar tetap memiliki jati diri di tengah gempuran globalisasi melalui dunia digital.

 

“Kalian harus tetap menjadi diri sendiri. Kita harus punya jati diri. Literasi digital sebagai upaya dalam pengembangan diri,” ujarnya.

 

Sebab, sehebat apapun teknologi yang ada, tetapi di baliknya terdapat tangan manusia. Karenanya, peran utamanya tetap terletak pada manusia itu sendiri. Meskipun masyarakat dengan teknologi sudah tidak bisa dipisahkan, tetap saja manusia adalah pengontrolnya. Karenanya, manusia yang hebat, dialah yang mampu mengontrol teknologi itu.

 

“Manusia yang siap menghadapi masa depan yang akan survive,” ujarnya.

 

Seminar literasi digital ini merupakan kerja sama antara PBNU dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi