Nasional

LP Ma'arif PBNU Adakan Monev POP di Pekalongan Jawa Tengah

Ahad, 21 Mei 2023 | 21:15 WIB

LP Ma'arif PBNU Adakan Monev POP di Pekalongan Jawa Tengah

Monitoring dan Evaluasi Program Organisasi Penggerak LP Ma'arif PBNU di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu (20/5/2023). (Foto: istimewa)

Pekalongan, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PBNU telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program Organisasi Penggerak di Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (20/5/2023).


Tujuan diadakannya monev adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pada periode Januari-April 2023. Selain itu monev juga untuk melihat praktik baik apa yang sudah berjalan di sekolah, hal apa yang masih perlu diperbaiki, serta bagaimana strategi untuk perbaikan ke depannya.


Agenda monev dilakukan dengan aktivitas berupa kunjungan dan observasi ke sembilan sekolah dampingan, serta Focus Group Discussion (FGD) bersama seluruh kepala sekolah dampingan.


Kunjungan ke sekolah dampingan bertujuan untuk menyampaikan rangkaian agenda monev serta gambaran umum pelaksanaan program yang sudah berjalan.


Dalam penyampaiannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan yang diwakili oleh Kabid Dikdas Dindikbud Aji Suryo Sumanto turut memberikan respons positif.
 
"Kita harus memahami pentingnya POP. Karena hal itu terkait dengan penguatan guru dan kepala sekolah. Saya senang sekali dan support kegiatan POP ini. Kami sangat mendukung dan tentunya siap bersinergi terhadap program yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU," ujarnya. 


Aktivitas yang dilakukan dalam kunjungan tersebut yaitu observasi praktik Fun Literacy Activity (FLA), praktik Fun Reading Activity (FRA), praktik coaching, observasi ceruk ilmu dan perpustakaan, serta Focus Group Discussion (FGD) guna membahas perkembangan program literasi sekolah. 


Selain melakukan pendampingan, Tim Monev bersama Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan juga melakukan observasi terkait dampak dan capaian peserta dalam mengimbaskan kemampuan Literasi dan Numerasi di sekolahnya masing-masing.


Sholeh Abwa selaku pengurus LP Ma’arif PBNU juga menekankan pentingnya media belajar yang akomodatif terhadap semua peserta didik yang memiliki pendekatan berbeda dalam hal belajar.


“Karena cara belajar anak berbeda-beda, maka harus berjalan seimbang dg media belajar yg mengakomodir dari cara belajar anak yg berbeda-beda. Dan jangan lupa, besok yg akan mengikuti pelatihan di Jakarta untuk membawa produk-produk dari sekolah masing-masing," ujarnya.


Ketua Yayasan SDI Gondang Kabupaten Pekalongan juga berharap pendidikan di NU bisa berkembang pesat lagi untuk menjawab tantangan zaman yang semakin maju.


"Kami dari Yayasan SDI Gondang mengucapkan banyak terima kasih kepada pengurus LP Ma’arif yang sudah hadir. Semoga pendidikan di NU semakin maju dan bisa selaras dengan apa yang dibutuhkan masyarakat sekitar lebih-lebih masyarakat luas," terangnya.


Kepala SDI Gondang juga berharap kegiatan POP ini terus berlanjut hingga tahun-tahun selanjutnya karena merasa ada banyak ilmu dan pengalaman baru setelah mengikuti kegiatan tersebut. Ada kesan bermakna dari peserta didik.


"Banyak pengalaman dan ilmu baru setelah mengikuti kegiatan ini. Ada kesan bermakna juga dari peserta didik," imbuhnya.


Serangkaian observasi tersebut bertujuan untuk mengukur perkembangan program serta merefleksikan aktivitas literasi yang telah dilaksanakan di tiap-tiap sekolah dampingan.
 


Setelah melakukan kunjungan ke dua sekolah dampingan sebagai sampel, agenda selanjutnya adalah melakukan FGD bersama sembilan kepala sekolah dampingan dan peserta dari kalangan guru yakni: SDI Kajen, SDI Kutosari, SDI Jetakkidul, SDI YMI 01 Wonopringgo, SDI YMI 02 Wonopringgo, SDI Gondang, SDI Simbang Wetan, SD Plus Al-Burhan Simbang Kulon, SD Plus Baiturrahman Wonokerto, pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan dan Tim Monev Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PBNU. 


Dalam FGD ini Tim Monev memandu seluruh kepala sekolah untuk merefleksikan perkembangan program di tiap-tiapsekolah terkait hal apa yang sudah berjalan baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan serta menyusun strategi yang perlu dilakukan.
 


Agenda monev ditutup dengan diskusi ringan mengenai Implementasi Kurikulum Meredeka (IKM). Hal ini dilakukan karena LP Ma’arif NU juga menjadi mitra pembangunan Kemendikbud dalam upaya mengimpelementasikan Kurikulum Merdeka.


Editor: Kendi Setiawan