Nasional

LPPNU Jatim Buka Peluang Ekspor Bunga Krisan ke Jepang

Sel, 9 Juli 2019 | 15:30 WIB

LPPNU Jatim Buka Peluang Ekspor Bunga Krisan ke Jepang

Rapat koordinasi PW LPPNU Jatim.

Surabaya, NU Online
Beberapa waktu berselang, Ketua Pengurus Wilayah Nahdltul Ulama (PWNU) Jawa Timur Jatim, KH Marzuki Mustamar meminta agar Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jatim tidak sebatas mengadvokasi petani. Namun yang harus dilakukan adalah mencarikan solusi bagi produk yang dihasilkan petani. 

Sebagai bentuk tindaklanjut, tim LPPNU Jawa Timur mencoba keberuntungan pasar bunga Krisan ke Jepang, Yang dilakukan adalah mengirim contoh bunga Krisan (Chrysantheum) sebagai bahan yang akan diekspor ke negeri Sakura tersebut.

“Tim PW LPPNU Jatim dengan difasilitasi Dirjend Holtikultura Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Kementerian Pertanian akan berangkat ke Jepang dengan membawa sampal bunga Krisan dari green house binaan,” kata Gufron Ahmad Yani, Selasa (9/7). 

Menurut Ketua PW LPPNU Jatim ini, permintaan sementara bunga dimaksud setiap pekan mencapai 100 ribu. “Semoga semuanya lancar dan deal. Jika itu terjadi maka itu angka yang besar dan tidak mungkin bisa terpenuhi dengan beberapa green house saja,” tegasnya.

Yani menambahkan, sambil menunggu proses yang juga dibantu Kedutaan Indonesia di Jepang, pihaknya sedang mendata sejumlah kawasan yang bisa dikembangkan budidaya bunga Krisan di Jatim. 

“Selain Batu dan Pasuruan yang selama juga sudah ada, Jember dan Banyuwangi, serta Jawa Timur sebelah barat akan dikembangkan juga,” jelasnya. 

Dalam pandangannya, tim ahli dan peneliti pengembangkan bunga Krisan sudah disediakan oleh Dirjen Holtikultura Kementrian Pertanian. “Sebetulnya untuk pasar local saja banyak petani yang kewalahan memenuhi permintaan apalagi pada musim hajatan pernikahan. Namun apabila dibuka peluang ekspor, maka semangat petani akan bertambah,” urainya.

Harga bungan Krisan biasanya per ikat dengan isi 10 batang harganya Rp13.000 namun saat banyak hajatan bisa meningkat menjadi Rp15.000 hingga Rp20.000 setiap ikat. 

Bunga Krisan yang diminta oleh Jepang hanya dua varietas yang favorit yaitu warna kuning nama varietasnya Puspita Nusantara dan warna putih nama varietasnya Kinanti. “Saat ini baru dua jenis saja yang diminta oleh Jepang, selain bunga Mawar dan bunga Lili,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, budidaya bunga Krisan ini mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. “Memang dibutuhkan kemapuan tertentu dan hanya bisa ditanam pada katinggian tertentu. Oleh karena itu PW LPPNU Jatim akan memberikan pendampingan budidayanya,” pungkas Yani. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)