Nasional

Maksimalkan Bisnis UMKM Saat Pandemi dan Ramadhan, Begini Caranya

Sel, 26 April 2022 | 23:00 WIB

Maksimalkan Bisnis UMKM Saat Pandemi dan Ramadhan, Begini Caranya

Ilustrasi UMKM. (Foto: Dok. umkmkoperasi.com)

Jakarta, NU Online
Peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penyuluhan Ekonomi Sosial (LP3S) Rizky Wijayanti mengatakan, pandemi Covid-19 mempengaruhi hampir seluruh bagian dari perekonomian Indonesia, terutama bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).


Padahal, kata dia, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDP sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573.89 Triliun.


“Dari sini dapat dilihat bahwa kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada mampu menghimpun total investasi mencapai 60.04 persen,” kata Rizky saat menjadi narasumber di program pendampingan bisnis bersama Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syari’ah Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Hima Eksyar Unusia), Selasa (26/4/22). 


Melihat data tersebut, Rizky memberikan tiga tips bagi pebisnis UMKM untuk bisa tumbuh di masa pandemi dan bulan Ramadhan.


Pertama, inovasi produk berdasarkan kebutuhan dan memasarkannya di jalur online. Misalnya usaha kebutuhan bahan pokok, bisnis food and beverage, usaha produk/jasa kesehatan, bisnis digital, atau layanan pengiriman barang.


Kedua, memperhatikan standar kualitas produk. Mempertahankan kualitas produk salah satunya adalah memastikan produk dikirim dalam keadaan baik.


Ketiga, memaksimalkan pelayanan. Semakin maraknya bisnis UMKM di jalur online, maka produsen harus bisa memastikan produk diterima konsumen dengan cepat dan aman.


“Dalam kondisi pandemi seperti ini, para pelaku UMKM harus  mampu merespon perubahan-perubahan perilaku dan pola konsumen,” terang Marketing Media di website resmi Nahdlatul Ulama (NU Online) itu.


Rizky berharap kegiatan program pendampingan ini dapat membuka kesadaran mahasiswa Unusia dan milenial NU untuk berani mengambil kesempatan, merespons, dan menangkap peluang usaha di sekitarnya.


“Saya berharap setelah pendampingan ini ke depannya, para mahasiswa NU mampu mengolah dan mengeksekusi peluang tersebut menjadi usaha yang lebih menjanjikan dan menghasilkan,” ucapnya.


Khususnya di bulan Ramadhan, tambah dia, ada banyak peluang bisnis yang bisa dijalankan seperti berjualan makanan beku, kue kering, atau aneka kerajinan tangan.


Adapun untuk mewujudkan optimalisasi dalam pemberdayaan UMKM dikalangan Nahdliyin, Rizky bersama Ketua Umum Hima Eksyar, M Ghufron Zaenal Abidin berinisiatif melanjutkan dan mengembangkan program pendampingan.


Direncanakan, program tersebut akan bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN), seperti mentoring pengembangan usaha, berbagai pelatihan untuk SDM NU, sosialisasi UMKM, dan interprenership.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori