Nasional

Maulid Dibid’ahkan? Berikut Tanggapan Habib Ali Baqir al-Saqqaf

Ahad, 9 Oktober 2022 | 07:30 WIB

Maulid Dibid’ahkan? Berikut Tanggapan Habib Ali Baqir al-Saqqaf

Habib Ali Baqir al-Saqqaf. (Foto: YouTube NU Online)

Jakarta, NU Online
Habib Ali Baqir al-Saqqaf menuturkan bahwa Allah swt menyuruh seorang muslim untuk mencintai Nabi. Mencintai dapat dilakukan dengan mengenali terlebih dahulu. Salah satunya dengan membaca sirah-nya. Karena sirah Nabi berisi sangat panjang, maka dibuatlah model baru yaitu maulid.


“Ada Simthud Dhurar, al-Barjanzi, Maulidul Ahzab, dan lain-lain. Semuanya berisi tentang Nabi, mulai dari sejarahnya, perjuangannya, sifat jismiyah Nabi, jasa-jasa Nabi semuanya agar kita bisa lebih mengenal beliau,” tutur Habib Ali dalam YouTube NU Online, Jumat (7/10/2022).


Habib Ali mengungkapkan bahwa sebagai muslim wajib mencintai Allah swt dan Rasul-Nya. Cinta itu tempatnya bukan di perbuatan, tapi di perasaan. Setiap perintah Allah swt pasti berbentuk perbuatan, apa pun yang dapat dilihat seperti berdzikir, shalat, puasa dan zakat.


“Akan tetapi, ada perintah Allah yang berkaitan dengan perasaan contohnya dalam sabda Rasulullah saw untuk mencintai beliau karena mencintai Allah swt. Ada perintah di dalam Al-Qur'an atau hadits tentang mencintai yang mana mencintai ini adalah perasaan bukan perbuatan, dan perasaan tidak dapat kita kontrol,” tuturnya.


“Oleh karena itu, kita sering mendengar cinta pada pandangan pertama. Ternyata itu ada sirri atau rahasianya. Jika cinta bisa dikontrol, maka anda akan jatuh cinta pada pandangan kedua, ketiga, atau bahkan keempat,” ujar Habib Ali.


Menurut dia, mencintai menurut para ulama ada dua macam. Pertama, ingin banyak mengetahui orang yang dicintai. Misalnya, seseorang ingin mencintai seorang perempuan, pasti seseorang itu penasaran dan akan mencari tahu tentangnya dengan mengintip aneka medsos-nya, dan bertanya-tanya pada teman-temannya tentang dirinya.


“Kita sering mendengar istilah tak kenal maka tak sayang. Oleh karena itu, Allah bukan memerintahkan kita untuk cinta, tapi memerintahkan untuk kenal. Kenalilah orang yang ingin Anda cintai, maka Allah akan memberi rasa cinta kepada Anda,” tandasnya.


Oleh karena itu, menurut Habib Ali, apabila ada orang yang mencintai Nabi tapi membid'ahkan maulid justru itu menjadi tanda tanya besar. Justru mereka tidak bisa cinta kepada Nabi karena mengharamkan orang untuk mengetahui tentang Nabi. Ketika seseorang mengharamkan maulid, berarti sama halnya membid'ahkan untuk mencintai Rasulullah.


“Cara kedua untuk mencintai nabi adalah dengan cara banyak menyebut namanya. Jika Anda banyak menyebut namanya, maka Allah akan memberikan cinta kepada Anda. Saya kira maulid adalah cara sebenar-benarnya untuk cinta kepada Nabi Muhammad saw,” pungkasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori