Nasional ADVERTORIAL

Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan

Rab, 7 Juni 2023 | 06:00 WIB

Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan

Bengkel Ababbiel salah satu binaan Pertamina, beralamat di Jalan Pasar Baru Cisaat, Desa Sukamanah, Sukabumi, Jawa Barat. (Foto: Humas Pertamina)

Sukabumi, NU Online
Program Kemitraan Pertamina mengantarkan salah satu pemilik bengkel rumahan mengembangkan bisnis otomotif. Kisah sukses Ismatullah (44 tahun), menjadi salah satu bukti dampak positif dari upaya Pertamina dalam mendorong kemajuan UMKM yang dibinanya melalui kegiatan peminjaman modal, pendampingan, dan pembinaan.


Ismatullah yang disapa Ismet adalah pengelola Bengkel Ababbiel beralamat di Jalan Pasar Baru Cisaat, Desa Sukamanah, Sukabumi, Jawa Barat. Ismet mengaku setelah menjadi UMKM Binaan Pertamina, selain adanya pinjaman modal untuk menambah usaha penjualan spare part, dirinya juga sangat terbantu dengan berbagai pelatihan yang diberikan khususnya pembukuan.


"Sekarang pencatatan keuangan semakin rapi, makin jelas pemasukannya, karena sudah terpisah antara pemasukan dari service motor, penjualan spare part, dan jual beli motor sehingga bisa kelihatan mana yang bisa disisihkan sebagai keuntungan. Saya juga diajarkan bagaimana cara melayani pelanggan agar tetap loyal," jelas Ismet.


Bengkel Ababbiel saat ini telah merambah bisnis jual beli sepeda motor second. Rata-rata setiap bulan, Ismet bisa menjual 15 sepeda motor.


"Penjualan paling banyak pada saat jelang lebaran sampai 40 motor terjual, karena banyak yang perlu untuk mudik," kata pria lulusan STM mesin ini.

 

Untuk melengkapi jasa service motor, Bengkel Ababbiel juga menjual komponen spare part sepeda motor seperti, ban, seal karet, busi, rantai motor, kampas rem, kampas kopling dan masih banyak lainnya serta, oli sepeda motor produk Pertamina yakni Enduro Matic, Enduro Racing, Mesran, dan Prima XP.


Ismet mengatakan dirinya selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, salah satunya dengan memberikan jaminan produk pelumas yang dijual adalah produk asli, meski jika dibandingkan harga akan ada selisih dibanding oli palsu yang banyak beredar di luaran

 

"Biasanya para konsumen korban pelumas palsu, begitu motornya rusak dibawa ke bengkel kami sadar dampak pelumas palsu bagi mesin kendaraannya. Dari mulut ke mulut akhirnya banyak yang ganti oli di tempat kami," ujar Ismet yang rata-rata per bulan bisa mendapatkan omset sampai 3 juta rupiah dari penjualan pelumas.


Menurut Ismet, dulu usahanya hanya melayani jasa service motor dan belum mempunyai pegawai sehingga semua Ia kerjakan sendiri. Namun kini, Ismet telah memiliki 4 orang pegawai, yang terdiri dari 3 orang montir dan 1 orang spesialis press atau khusus untuk menangani motor yang rusak akibat kecelakaan.


Meski memiliki pegawai, Ismet juga masih turun sendiri menangani service kendaraan. "Jasa bengkel itu ibarat jasa dokter. Kalau sudah cocok sama mekanik, pasien dalam hal ini pelanggan ya tetap akan mencari kita," ujar pria yang rata-rata per bulan bisa meraup keuntungan hingga Rp25 juta.


VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bisnis bengkel motor, adalah bisnis yang terus tumbuh seiring dengan populasi motor semakin meningkat setiap tahunnya.

 

Fadjar mengatakan, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik pada akhir tahun 2022, terdapat sekitar 125,3 juta unit motor di Indonesia, sehingga jasa perbengkelan merupakan satu bidang usaha yang memiliki prospek positif. Selain itu usaha bengkel memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi, dimana mampu menyerap tenaga kerja terampil, sekaligus memberikan nilai tambah atau creating shared value melalui penjualan produk pelumas Pertamina.


"Usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, seperti bengkel merupakan sektor usaha  yang bisa mendapatkan dana pinjaman melalui program kemitraan. Adapun pembinaan yang diberikan Pertamina bagi UMKM sektor jasa, tentunya dititikberatkan pada pengelolaan keuangan, manajemen bisnis, layanan pelanggan, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif," jelas Fadjar.


Hal tersebut dibenarkan Ismet. Pesatnya usaha yang digelutinya, tidak terlepas dari kemampuan pemasaran serta memberikan layanan terbaik, agar pelanggan semakin loyal. "Bengkel Abbabiel dikenal dari mulut ke mulut, dari pelanggan yang puas dengan jasa service motor yang kami berikan. Karena disini semakin sempit tempatnya, ke depan saya akan membuka bengkel di jalan protokol kota Sukabumi, agar semakin menjangkau banyak pelanggan," ujar ayah dari 4 orang anak ini.


Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) yang diberikan Pertamina kepada Mitra Binaannya, sejalan dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) poin 8  yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.

 

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


Editor: Kendi Setiawan