Nasional

Menaker: Pemerintah Siapkan Perlindungan Skill Pekerja Sesuai Zaman

Jumat, 20 September 2019 | 14:35 WIB

Menaker: Pemerintah Siapkan Perlindungan Skill Pekerja Sesuai Zaman

Menaker M Hanif Dhakiri (kiri) (Foto: Kemnaker)

Jakarta, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menegaskan peningkatan skill dan perlindungan sosial menjadi sangat penting karana tantangan sektor ketenagakerjaan ke depan masih besar.
 
Untuk menghadapi itu, Hanif mengatakan pemerintah terus mempersiapkan SDM yang berkompeten dan memastikan terlindunginya jaminan sosial bagi pekerja.
 
"Selain jaminan perlindungan sosial, perlindungan terbaik bagi masyarakat adalah perlindungan skill. Masyarakat harus memiliki keterampilan yang mudah berubah dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9).
 
Hal tersebut disampaikan Hanif dalam diskusi 15 Years of Welfare Initiative: Advancing Sustainable Missions di Jakarta, Selasa (17/9).
 
Hanif mengatakan tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masih terbatasnya pekerja yang memiliki skill berkualitas dengan jumlah banyak dan tersebar secara merata. Untuk mewujudkannya tersebut, pemerintah terus membenahi dua aspek penting, yakni soal ekosistem ketenagakerjaan dan jaminan sosial bagi pekerja.

Terkait ekosistem ketenagakerjaan, Hanif mengatakan saat ini ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia masih kaku. Salah satunya aturan dalam bekerja yang masih kaku dan berdampak pada terhambatnya produktivitas bagi pekerjanya itu sendiri.
 
"Maka dari itu saya ingin menegaskan perlunya mentransformasikan ekosistem yang kaku tadi menjadi lebih fleksibel atau flexibility labour market," ungkap Hanif.
 
Adapun soal jaminan perlindungan sosial, Hanif menyampaikan setelah ekosistem ketenagakerjaan ditansformasikan lebih fleksibel, maka perlindungan sosial diperkuat. Menurutnya, ke depan para pekerja harus bisa merasakan suatu Live long learning, yakni suatu kondisi di mana seseorang bisa belajar terus menerus, meningkatkan skill-nya terus menerus, beradaptasi skill-nya terus menerus, dan bisa bekerja secara terus menerus dengan dinaungi perlindungan sosial.
 
"Jadi di sini pentingnya menyeimbangkam keduanya, agar selaras dengan tujuan yang sama sama kita harapkan," tutup Hanif.


Editor: Kendi Setiawan