Nasional

Mengenal Gejala Omicron dan Flu Biasa pada Anak

Jum, 4 Februari 2022 | 13:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19 dr Muhammad Makky Zamzami menerangkan gejala Covid-19 termasuk varian Omicron pada anak. Ia menyebut, sebagian besar gejala akan sama dengan gejala Covid-19 varian lain, utamanya demam, batuk, dan flu.

 

ā€œPada prinsipnya, kalau untuk gejala memang secara umum belum bisa dispesifikan dari umur sebagai kategori,ā€ kata dr Makky saat dihubungi NU Online, Jumat (4/2/2022).

 

Gejala utama tersebut, sambung dr Makky, nantinya berpotensi disusul dengan gejala tambahan, bergantung kepada ketahanan tubuh masing-masing anak.

 

ā€œNanti ada tambahan gejala apakah ada ruam kulit atau diare. Itu nanti akan ada perbedaan secara per individunya. Karena virusnya sama, yang membedakan hanyalah daya tahan tubuhnya saja. Anak ini lebih kebal atau tidak, sehingga memunculkan lebih banyak gejala. Semua tergantung daya tahan tubuh,ā€ urai dr Makky.

 

Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Syahrizal Syarif mengatakan hal serupa. Secara umum, gejala yang dialami anak saat terpapar Omicron tidak jauh berbeda dengan varian Covid-19 lain.

 

ā€œPada dasarnya, tidak banyak perbedaan gejala Omicron pada anak dan orang dewasa,ā€ katanya.

 

Gejala Omicron dan Flu Biasa

Di tengah penambahan jumlah kasus Covid-19 yang meningkat tajam, untuk mendeteksi gejala apa yang terjadi pada anak, dr Syarif mengatakan orang tua dapat memberikan tes antigen atau PCR kepada anak.

 

ā€œKalau gejalanya sedang, ada sesak nafas, ingin dirawat, harus PCR. Tapi kalau untuk kebutuhan isolasi mandiri, antigen cukup akurat untuk menemukan mereka yang tertular dalam masa inkubasi 1-5 hari,ā€ papar dr Syahrizal.

 

Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan asupan harian dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga dan berjemur. Selain itu, masyarakat dianjurkan menerima asupan vitamin seperti vitamin C, maupun vitamin D.

 

ā€œYang lalu waktu varian Delta, kita perlu vitamin D atau D3, sekarang menurut saya vitamin C juga sudah cukup,ā€ katanya.

 

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun pada 14 Desember 2021 lalu. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.

 

Pelaksanaan vaksinasi anak dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, vaksinasi akan menyasar provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi