Nasional

Menjadi Muslim Sempurna menurut Gus Mus

Sel, 13 September 2022 | 21:15 WIB

Menjadi Muslim Sempurna menurut Gus Mus

Mustasyar PBNU KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) dalam sebuah di Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Banyak orang menganggap dirinya sudah menjadi seorang Muslim ketika ia memeluk agama Islam. Namun, apakah Muslim kita sudah sempurna? Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) menceritakan muslim yang sempurna menurut Rasulullah saw.


“Muslim yang sempurna adalah menjalankan rukun-rukun dengan sebenar-benarnya. Menyukai atau membenci sesuatu karena Allah swt itu yang termasuk iman,” tutur Gus Mus, dalam tayangan YouTube NU Online pada Senin (12/9/2022).


“Jika ada seseorang yang menyukai sesuatu karena orangnya, atau karena hartanya, atau karena pangkatnya, itu tidak termasuk dalam iman,” sambung Gus Mus dalam video bertema Muslim Sempurna itu yang Bagaimana?


Namun, Gus Mus melanjutkan jika seseorang menyukai atau membenci sesuatu karena Allah swt, asalkan masih di dalam jalan Allah swt maka itu masih termasuk iman.


Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang Jawa Tengah, itu mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, orang Muslim yang sempurna itu adalah Muslim yang tidak pernah melukai sesama Muslim lainnya.


“Orang-orang Muslim di sekitar dia tidak pernah terlukai, apalagi sakit hati, karena dia tidak melakukan hal-hal yang menyakiti saudara Muslim-nya, baik dengan tulisan ataupun lisannya,” jelas Gus Mus.


Gus Mus menjelaskan dari hadits tersebut terlihat jelas bahwa banyak orang yang ternyata Islamnya tidak sempurna. Banyak orang-orang yang mengaku Islam tapi sayangnya Islamnya tidak sempurna.


“Zaman sekarang banyak yang bilang hijrah hanya bermodalkan memakai jilbab. Dia berkoar-koar dan mengaku telah hijrah. Padahal asal mulanya dia tidak memakai jilbab. Ada yang lebih konyol lagi, awal mulanya sebelum hijrah dia akur sama tetangga. Sekarang jadi bertengkar dengan tetangga karena hijrahnya itu,” sindir Gus Mus.


Putra KH Bisri Mustofa Rembang ini mengungkapkan bahwa hijrah yang sebenarnya menurut Nabi Muhammad saw adalah orang yang menjauhi larangan Allah swt.


“Kalau selama ini dia melakukan larangan Allah swt, lalu dia berhenti melakukannya itu baru namanya hijrah. Semoga kita jadi sosok muslim yang sempurna sebagaimana disabdakan Rasulullah,” pungkas Gus Mus.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
​​​​​