Nasional

Menteri ATR/BPN Minta Jajarannya Segera Selesaikan Pertanahan Milik NU

Sel, 9 Agustus 2022 | 16:30 WIB

Menteri ATR/BPN Minta Jajarannya Segera Selesaikan Pertanahan Milik NU

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) PBNU dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (9/8/2022). (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto meminta kepada jajaran di kementeriannya untuk segera menyelesaikan permasalahan pertanahan milik Nahdlatul Ulama.


“Pak Sekjen, mohon bantuannya, besok langsung kerjakan,” kata Hadi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Himawan Arief Sugoto saat memberikan sambutan pada Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (9/8/2022). 


Ia sendiri mengaku mendapat tugas untuk menyelesaikan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap  (PTSL) sejumlah 126 juta bidang dan baru terselesaikan sekitar 80 juta bidang. Artinya, masih ada 46 juta bidang lagi yang harus diselesaikan, sedangkan 6 juta bidangnya ada di NU.


“Akan saya selesaikan Gus,” tegas Panglima TNI 2017-2021 itu.


Ia mengaku siap membantu sepenuhnya untuk menyelesaikan persoalan tanah milik NU ini. Ia tidak rela aset milik NU diambil alih oleh orang lain yang tidak berhak.


“Insyaallah saya benar-benar niat dan saya tidak rela tanah-tanahnya NU diserobot orang lain,” katanya.


Oleh karena itu, ia mengulangi lagi permintaannya kepada segenap jajarannya di Kementerian ATR/BPN. “Selesaikan!” tegasnya.


Persoalan seperti ini tidak bisa ditunggu-tunggu, katanya. Oleh karenanya, ia meminta kepada jajarannya untuk langsung bekerja. “Langsung kerja. Mana-mana saja mudah langsung kita kerjakan. Langsung disebar ke Kakanwil. Kalau hanya nunggu-nunggu saja susah. Jangan hanya MoU. Saya malu sama Gus Yahya. Paling tidak saya bisa husnul khatimah,” katanya.


Oleh karena itu, ia berterima kasih PBNU dapat menjalin kerja sama menyelesaikan permasalahan tanah yang belum tersertifikasi ini.  Sebab, ia merasakan betul setiap kali turun di tengah masyarakat, ada saja yang menyampaikan rasa terima kasih atas sertifikasi atas tanah mereka, walau hanya 15 meter. “Mereka merasa memiliki nilai,” katanya.


Ia menegaskan, bahwa sertifikasi tanah ini harus benar-benar untuk kesejahteraan takyat. Ia berniat membantu NU. Apalagi NU memiliki sampai 6 juta bidang. “Ini adalah sebagai modal untuk memajukan organisasi. Kita menginginkan NU semakin besar. Kami akan terus terang membantu berkomitmen dengan MoU itu. Waktu saya dua tahun sampai akhir masa jabatan. Mulai besok. Dua tahun sangat cepat,” pungkasnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad