Nasional

Transformasi Digital Pesantren Harus Dilakukan Santri Sendiri

Rab, 20 Oktober 2021 | 16:00 WIB

Transformasi Digital Pesantren Harus Dilakukan Santri Sendiri

Ketua RMI PBNU, KH Abdul Ghaffar Rozin (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Jakarta, NU Online
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) mengimbau agar transformasi digital di lingkungan pesantren dioperasikan oleh santri sendiri, bukan oleh orang non-pesantren.


“Santri harus menjadi driver transformasi digital di tempatnya masing-masing. Driver transformasi digital di pesantren tidak boleh dilakukan olah orang lain (non-pesantren), harus dilakukan oleh para santri itu sendiri,” papar Gus Rozin pada Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), Rabu (20/10/2021).


Kultur digital di lingkungan pesantren, lanjut Gus Rozin, hanya bisa dimengerti oleh orang-orang pesantren itu sendiri, yaitu para santri. “Ketika kultur digital itu datang, yang bisa menyerap dan memodifikasi dengan baik tentu hanya para santri sendiri,” katanya.


Untuk merealisasikan langkah itu, RMI telah menggelar Kompetisi Santri 4.0 yang terwujud atas kerjasama dengan Amazon Web Service (AWS).


“Program Kompetisi 4.0 ini dengan mengumpulkan para santri yang berbakat di dalam dunia digital dan aplikasi untuk mendorong transformasi digital di pesantren agar datang lebih cepat dan digerakkan oleh para santri sendiri,” terang Gus Rozin.


Rangkaian Peringatan Hari Santri 2021
Pada kesempatan itu, Gus Rozin juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyusun banyak agenda untuk memeriahkan Hari Santri 2021 yang telah dirilis pada tanggal 8 September kemarin. Di antara programnya adalah Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 selama dua hari (20-21 Oktober 2021).


Agenda yang lain adalah khataman Al-Qur’an sebanyak seribu kali yang akan dilaksanakan pada 21 Oktober 2021. “Judulnya 1.000 khotmil-Qur’an, tetapi yang mendaftar sudah lebih dari 2.000 khataman,” imbuh Gus Rozin.


Selain itu, lanjut Gus Rozin, pihaknya juga telah meluncurkan program Beasiswa LPDP untuk santri yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dan S3 ke luar negeri yang akan ditutup pada 22 Oktober mendatang.


“Saya meminta di manapun santri berada. Jika berminat dan merasa mempunyai kapabilitas untuk ikut serta mengikuti beasiswa santri ke luar negeri, ikut saja. Ini harus kita manfaatkan,” ujar Gus Rozin.


Gus Rozin juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera meluncurkan Gerakan Pesantren Asuh. Fokus program ini adalah untuk meringankan beban para santri atau anak-anak yang kehilangan orang tuanya selama masa pandemi.


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi