Nasional

Mitigasi Bencana di Lokasi Wisata, Pengelola dan Pengunjung Kudu Tingkatkan Kesadaran

Kam, 29 Desember 2022 | 07:00 WIB

Mitigasi Bencana di Lokasi Wisata, Pengelola dan Pengunjung Kudu Tingkatkan Kesadaran

Tak hanya kesiapan dari pengelola wisata, kesadaran pengunjung juga penting untuk melakukan penanganan setiap kejadian yang berpotensi menjadi bencana. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 kerap menjadi momen masyarakat untuk mengunjungi berbagai destinasi (tujuan) wisata. Namun, liburan Nataru kali ini dibayangi fenomena bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, tanah longsor, hujan badai, dan ombak besar pantai yang belakangan terjadi di Indonesia.


Pada 21 November 2022 gempa bumi dengan magnitudo 5,6 menimpa Cianjur, Jawa Barat. Dua pekan berselang, gempa bumi kembali terjadi di daerah Jawa Barat dengan kekuatan lebih besar.


Gempa itu mengguncang daerah selatan Garut, Jawa Barat dengan Magnitudo 6,1. Selanjutnya, terjadi fenomena alam di Lumajang, Jawa Timur, di mana terjadi aktivitas di Gunung Semeru per 9 November 2022.


Lalu, apakah aman berkunjung ke lokasi wisata di tengah bencana alam yang tengah melanda beberapa daerah di Indonesia?


Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), Muhammad Ali Yusuf mengatakan, aman atau tidaknya lokasi wisata dipengaruhi tidak hanya letaknya yang relatif aman dari risiko terdampak bencana, tetapi juga dari kemauan pengelola wisata untuk sadar risiko.


"Sehingga mekanisme untuk pengelolaan setiap potensi risiko bisa melalui komunikasi risiko yang efektif termasuk standar keselamatan dan fasilitas yang menunjang," kata Ali Yusuf, kepada NU Online, Rabu (28/12/2022).


Tak hanya kesiapan dari pengelola wisata, Ali mengatakan kesadaran pengunjung untuk melakukan penanganan setiap kejadian yang berpotensi menjadi bencana juga penting.


"(Yang) tidak kalah penting adalah pengetahuan dan kesadaran pengunjung lokasi wisata tentang lokasi-lokasi yang aman. Juga ketaatan pengunjung untuk menerapkan standar keselamatan masing-masing lokasi wisata," jelas Ali.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad