Nasional

Muslimat NU Laksanakan Program Germas dan Pencegahan Stunting di Amuntai

Sel, 24 September 2019 | 14:15 WIB

Muslimat NU Laksanakan Program Germas dan Pencegahan Stunting di Amuntai

Kegiatan orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting PP Muslimat NU di Amuntai, Kalimantan Selatan, Selasa (24/9). (Foto: Muslimat NU)

Amuntai, NU Online
Setelah melaksanakan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting di Pandeglang-Jawa Barat, Banyumas-Jawa Tengah, dan Nganjuk-Jawa Timur, kini program yang sama dilaksanakan di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Hulu Sungai Utara, H. Husairi Abdi di Hotel Lambung Mangkurat, Amuntai, Hulu Sungai Utara. Husairi berharap dengan adanya kegiatan Muslimat NU di Amuntai, bisa terwujud masyarakat maju.

“Semoga dengan acara ini masyarakat Amuntai selalu maju, sejahtera, agamis, dan produktif,” ujar Husairi, Selasa (24/9).

Sementara itu, Ketua Tim Germas PP Muslimat NU Hj Erna Yulia Soefihara menjelaskan rangkaian program germas dan pencegahan stunting sejak dari rapat persiapan, orientasi dan mobilisasi yang akan dilakukan di Pondok Pesantren Rasydiyah Khalidiyah, Amuntai.

“Orientasi dihadiri oleh peserta dari 5 majelis taklim dan 5 pondok pesantren yang masing-masing mengirim perwakilan 4 orang,” jelas Erna kepada NU Online lewat pesan singkatnya.

Pemaparan materi diberikan oleh H. Mursidi, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Ia mengatakan bahwa program penurunan stunting adalah bagian dari gerakan masyarakat hidup sehat.

Era industri 4.0 banyak mempengaruhi perilaku manusia. Keberadaan gadget menggantikan berpuluh-puluh peralatan dan membuat berkurangnya aktivitas fisik. Perilaku masyarakat belum mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Masyarakat harus lebih diarahkan untuk memperbanyak konsumsi sayur-sayuran. Visi RPJMD Kalimantan Selatan adalah menekan angka stunting serendah mungkin. Dengan anggaran minimal 10 persen untuk kesehatan,” terang Mursidi.

Kegiatan orientasi ini meliputi diskusi kelompok majelis taklim dan kelompok pondok pesantren. Didampingi oleh fasilitator Eddy Hadrian Noor Kabid Kesmas Dinas Kesehatan HSU dan Pateriah, Kasubdit Kesejahteraan Sosial Bidang Sosial Budaya dan Pembangunan Manusia Bappelitbang HSU.

Ini adalah tahun kedua program Germas kerja sama Muslimat NU dan Promkes Kementerian Kesehatan RI melaksanakan programnya di Hulu Sungai Utara. Tahun 2019 Kemendesa telah menetapkan HSU tuntas dari daerah tertinggal.
 
Hal ini berkaitan dengan program pemerintah yang sejak tahun 2012 gencar melakukan upaya-upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Tahun 2018, angka stunting turun menadi 30 persen. Amuntai mendorong semua SKPD untuk melaksanakan program ini bersama-sama. Pemerintah Daerah telah melakukan program-program untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Program Layak Anak, ASI Eksklusif dan PMT.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan