Nasional

Nabi Muhammad Mulia Karena Akhlaknya

Rab, 21 November 2018 | 16:14 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani berpendapat bahwa salah satu kemuliaan Nabi Muhammad SAW adalah karena akhlaknya. Allah SWT sampai mengabadikan akhlaknya di dalam Al-Qur’an sebagai orang yang berakhlak luhur atau mulia. 

Wa innaka la'ala khuluqin 'adzim, yang artinya: “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung,” katanya mengutip ayat Al-Qur’an pada peringatan Maulid Nabi dan Istighotsah yang dilaksanakan Lembaga Dakwah PBNU di halaman Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (21/11) malam. 

Menurut Kiai Manan, akhlak merupakan parameter untuk membedakan seseorang atau sebuah bangsa dengan yang lain. 

“Warga Nahdliyin harus berbeda dengan warga lain. Harus berakhlak mulia. Berakhlak di dalam segala hal. Itulah pentingnya memperingati Maulid Nabi Muhammad, agar menjadi orang mulia karena akhlaknya. 

Ia menambahkan, manusia juga dibedakan bentuk fisik tubuh misalnya rupa dan perawakan. Misalnya ia menyebutkan rupa dan tinggi badan orang Indonesia berbeda dengan Arab, Inggris, China dan yang lainnya.  

Ketiga, manusia bisa dibedakan dari sisi bahasanya. Dalam bahasa, menurut Kiai Manan, Indonesia merupakan bangsa yang kaya. Ada ratusan bahasa yang masih digunakan oleh ratusan suku bangsa. Bahkan di dalam satu pulau pun, bisa berlainan bahasa. 

Ie mencontohkan, dari Jakarta ke Brebes saja, melewati daerah yang memiliki bahasa yang berlainan. 

“Indonesia adalah negara yang ajib dalam berbahasa. Apalagi bahasa di dunia, lebih banyak lagi,” tambahnya.  

Namun, menurut dia, yang terpenting dari tiga pembeda antara sebuah bangsa dan yang lainnya adalah dari sisi akhlaknya. 

“Nabi diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak,” katanya. (Abdullah Alawi)