Nasional

Nasihat Habib Umar bin Hafidz untuk Pemuda yang Sulit Meninggalkan Maksiat

Jum, 28 Oktober 2022 | 12:00 WIB

Nasihat Habib Umar bin Hafidz untuk Pemuda yang Sulit Meninggalkan Maksiat

Habib Umar bin Hafidz, Ulama asal Tarim Yaman kerap kali memberikan nasihat untuk kaum Muslim dalam beberapa kesempatan. (Foto: Instagram @habibomarcom)

Jakarta, NU Online 
Ulama asal Tarim Yaman Habib Umar bin Hafidz memberikan nasihat untuk pemuda yang sulit meninggalkan maksiat. Menurutnya, ada beberapa ikhtiar yang bisa dilakukan oleh pemuda yang terjebak dalam lembah maksiat, di antaranya adalah dengan istikamah dalam bertaubat.


"Banyak pemuda yang mengeluhkan bahwa ia sulit meninggalkan suatu dosa atau maksiat sehingga ia selalu mengulanginya setelah bertaubat,” ucap Habib Umar dalam video berjudul Keluhan Para Pemuda, diakses NU Online pada Jumat (28/10/2022).

 

Habib Umar berpesan agar tidak pernah berhenti bertaubat meskipun dalam sehari melakukan 100 kali maksiat. Hal ini mengingat luasnya kasih sayang Allah kepada semua makhluk-Nya dan akan melihat keseriusan hamba-Nya dalam bertaubat.


"Selama kamu bersungguh-sungguh bertaubat meskipun kamu mengulanginya, Allah akan melihat kesungguhanmu kemudian membebaskanmu dari dosa. Entah hari ini, esok, lusa, bulan depan atau 2 bulan lagi, sesuai dengan kadar kesungguhanmu, yang penting janganlah kamu putus hubungan dengan Allah," tambah Habib Umar.


Menurutnya, setan akan membuat tipu daya agar umat Islam meninggalkan taubat, misalnya dengan berpikir bahwa tidak ada gunanya bertaubat jika tetap melakukan dan mengulangi maksiat. Pikiran tersebut, kata Habib Umar adalah tipu daya setan dan hawa nafsu supaya putus hubungan dengan Allah. 


“Menyesallah, bertaubat dan mintalah taufiq dari Allah agar tidak mengulanginya, jika kembali terjerumus maka segera kembali bertaubat,” tandasnya. 


Habib Umar menambahkan, Allah akan melihat kesungguhan hamba-Nya dalam bertaubat dari maksiat meskipun hal itu dilakukan beberapa kali. Selanjutnya, Allah akan menguatkan diri hamba tersebut serta membebaskannya dari jurang maksiat.


Habib Umar kemudian mengutip firman Allah pada Surat Ali Imran ayat 135 yang artinya: dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.


Menurut Habib Umar, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan oleh pemuda yang sulit meninggalkan maksiat adalah dengan meninggalkan lingkungan yang bisa mendorong pada perbuatan maksiat.


“Maka menjauhlah kamu darinya, orang, tempat, pekerjaan atau perangkat elektronik yang mendekatkanmu pada maksiat, maka jauhilah sesuai dengan kemampuanmu dan janganlah putus hubunganmu dengan Allah selamanya. Janganlah berhenti bertaubat setiap kali melakukan dosa atau kesalahan,” jelasnya.


Habib Umar menjelaskan dengan dukungan lingkungan yang baik, seperti bersahabat dengan orang baik akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang, selanjutnya lambat laun akan terlepas dari maksiat itu. Selain itu, hal yang tidak boleh terlewatkan adalah selalu berdzikir kepada Allah.


Habib Umar kemudian mengijazahkan diantara dzikir tersebut, yaitu:


هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ


Artinya: Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.


Dzikir tersebut dibaca setiap hari sebanyak 10 kali.


رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي


Artinya: Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah urusanku,


Dzikir tersebut dibaca setiap hari sebanyak 100 kali.


“Saya wasiatkan untuk kalian dan saya berikan kalian ijazah untuk membacanya,” tutup Habib Umar.


Pewarta: Aiz Luthfi
Editor: Syamsul Arifin