Nasional

Noe Letto: Cintailah Musuhmu

NU Online  ·  Jumat, 5 April 2019 | 02:30 WIB

Noe Letto: Cintailah Musuhmu

Neo Letto di Halaqah Cinta, Buntet Pesantren Cirebon

Cirebon, NU Online
Cinta senantiasa berevolusi dan harus selalu ditumbuhkan, mulai dari mencintai diri sendiri, orang lain, hingga kepada orang yang memusuhi.

"Kalau ada yang memusuhi kita, kita cintai," kata Noe Letto kepada para santri saat menjadi narasumber pada Halaqah Cinta di GOR Mbah Muqoyyim, Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4) sore.

Hal demikian, katanya, sudah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW saat malaikat ingin menghancurkan kaum yang membuatnya berlumuran darah, Nabi mencegahnya.

"Ketika diminta (izin oleh malaikat untuk) menghancurkan musuhnya, Kanjeng Nabi bilang jangan," terang Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Dari situ, ia berkesimpulan bahwa Nabi merupakan pancaran cinta itu sendiri. "Dirinya adalah persebaran cinta," ungkap pria bernama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh itu.

Menurutnya, cinta merupakan kata kerja. Artinya, hal itu harus dilakukan dan dibuktikan dengan tindakan, bukan mengawang-awang tanpa ada tanda yang jelas. Hal ini katanya, perlu dimulai dari hal-hal kecil, seperti tidak terbuai dengan pujian.

Pada kegiatan bertema Pesan Cinta untuk Indonesia itu, Noe juga menyampaikan pesan cintanya melalui lagu-lagunya. Ia menyanyikan lagu Ruang Rindu, Sandaran Hati, Permintaan Hati, dan Sebelum Cahaya.

Kegiatan Halaqah Cinta ini digelar dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren. Selain Noe, hadir pula Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Kegiatan ini juga diramaikan oleh penampilan Paduan Suara Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putri Buntet Pesantren, Pencak Silat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa Astanajapura, dan Tari Topeng dari Sanggar Tari Topeng Cirebon. (Syakir NF/Muiz)