Nasional

Noe Letto Titip Tiga Hal kepada Santri Buntet

NU Online  ·  Kamis, 4 April 2019 | 11:30 WIB

Noe Letto Titip Tiga Hal kepada Santri Buntet

Neo Letto do Buntet Pesantren, Cirebon

Cirebon, NU Online
Indonesia memiliki begitu banyak persoalan. Konflik horizontal, korupsi, degradasi moral, dan banyak hal lainnya. Noe Letto melihat akar seluruh persoalan itu adalah tidak adanya kejujuran.

"Kalau melihat masalah Indonesia, akarnya ketidakjujuran," kata pria yang bernama Sabrang Mowo Damar Panuluh itu saat mengisi Halaqah Cinta di GOR Mbah Muqoyyim Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4).

Oleh karena itu, ia meminta kepada ribuan santri yang memenuhi GOR Mbah Muqoyyim untuk jujur. "Berbicaralah jujur, minimal tidak bohong," ujarnya.

Di samping itu, mumpung masih muda, lanjutnya, perlu pembiasaan untuk berkata seperlunya. Jika dirasa tidak ada manfaatnya bagi orang lain, tidak perlu diucapkan. "Katakan yang keluar dari mulutmu yang bermanfaat bagi orang lain," tegas Wakil Ketua PP Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) itu.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa orang dengan mudahnya berbicara, tetapi sulit untuk mendengarkan orang lain. Karenanya, ia mengajak para santri untuk terus belajar mendengar. "Belajarlah mendengar," pungkasnya.

Selain Noe, Halaqah Cinta juga menghadirkan Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Yahya Cholil Staquf.

Kegiatan ini juga diramaikan oleh penampilan Paduan Suara Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putri Buntet Pesantren, Pencak Silat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa Astanajapura, dan Tari Topeng dari Sanggar Tari Topeng Cirebon. (Syakir NF/Muiz)