Nasional

NU Care Sidoarjo Gelar Pengobatan Gratis bagi Para Pejuang Demokrasi

NU Online  ·  Jumat, 26 April 2019 | 13:00 WIB

Jakarta, NU Online
Sedikitnya, 225 petugas Pemilihan Umum (Pemilu) meninggal dunia karena berbagai faktor mengingat lamanya proses penghitungan. Hal ini menuai keprihatinan dari berbagai kelompok masyarakat.

Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo Peduli, sebagai satu program terintegrasi lembaga-lembaga di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo menggelar pengobatan gratis kepada para pejuang demokrasi itu sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian.

“Keprihatinan pengurus NU Sidoarjo Peduli, terhadap penyelenggara pemilu yang terkuras tenaga dan pikirannya, sehingga beberapa bertumbangan, ada yang sakit bahkan meninggal,” ujar Dodi Dyauddin, Direktur Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sidoarjo, kepada NU Online pada Jumat (26/4).

Sedikitnya, 100 orang turut memeriksakan kesehatannya yang selama ini telah diforsir demi suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.

“Jumlahnya sih ndak terlalu banyak, hanya sekitar 100an, terdiri dari penyelenggara pemilu ada PPK, PPS, PPD, dan PANWASCAM, pihak keamanan baik TNI maupun Polri, para saksi dari setiap partai, kepala desa juga ada, dan lainnya masyarakat sekitar,” terang Dodi.

Mereka, kata Dodi, umumnya sakit akibat kelelahan dan kurang tidur. Di antara mereka juga ada yang menderita flu. “(Mereka) dipersilahkan untuk memeriksakan dan mengobati keluhannya akibat penat dan lelahnya dalam menjalankan proses demokrasi,” kata pria asal Cirebon tersebut.

Pengobatan itu dilakukan di Balai Desa Kureksari, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo pada Jumat (26/4) sore. Tempat tersebut dipilih mengingat di situ pula rapat pleno terbuka dan rekapitulasi suara tingkat kecamatan dilaksanakan.

Selain pengobatan, NU Sidoarjo Peduli juga menyediakan sebuah mobil ambulans yang selalu siap jika terdapat kebutuhan yang mendesak perihal kesehatan para petugas di tempat rekapitulasi itu dilakukan. (Syakir NF/Abdullah Alawi)