Nasional

NU Peduli dan Kemenkes Sepakat Perkuat 5 Hal untuk Penanganan Covid-19

Sab, 9 Mei 2020 | 02:00 WIB

NU Peduli dan Kemenkes Sepakat Perkuat 5 Hal untuk Penanganan Covid-19

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Purtanto saat menerima kunjungan Satgas NU Peduli Covid-19 di Ruang Kerjanya, di Kantor Kemenkes RI Jakarta Selatan, Jumat (8/5)

Jakarta, NU Online
Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 melakukan pertemuan dengan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Purtanto di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat (8/5) pagi. Dalam pertemuan itu menghasilkan 5 kesepakatan yang akan diperkuat NU dan Kemenkes untuk menangani Covid-19 di Indonesia. 

Koordinator Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami menuturkan, Menkes RI mengapresiasi seluruh kegiatan pencegahan Covid-19 oleh NU di masyarakat. Karena itu terdapat lima poin sebagai hasil dari pertemuan tersebut. 

Pertama, Kemenkes dan Satgas NU Peduli Covid-19 akan berkolaborasi meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan Covid-19. 

Menurut Makky, pertemuan tersebut setelah pihaknya melakukan presentasi capaian-capaian yang telah diraih oleh Satgas NU Peduli Covid-19 di antaranya terkait proses promotif dan strategi yang telah dilakukan. 

Menkes Terawan mengucapkan terima kasih kepada Nahdliyin di seluruh Indonesia sebab telah membantu membangkitkan kesadaran masyarakat melakukan pencegahan Covid-19. Oleh karena itu NU diminta langsung Kemenkes menjadi mitra dalam meningkatakan peranan masyarakat. 

“Kemenkes dan NU berkolaborasi meningkatan peran serta masyakat,” katanya. 

Kedua, Kemenkes-Satgas NU Peduli Covid-19 akan bekerja sama melakukan pemeriksaan massal atau rapid test di seluruh daerah Indonesia. 

Alumnus Kesehatan Masyarkat Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, dukungan Kemenkes kepada Satgas NU Peduli melakukan tes massal direncanakan dengan memperluas peranan Rumah Sakit NU yang tergabung dalam Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) yang tadinya hanya 4 RS akan ditambahkan. Semua dimaksudkan mempercepat penanganan pasien Covid-19.  

“Saya sampaikan RSNU sudah banyak berperan, dari 22 yang terdaftar ada 4 RS yang sudah masuk kedalam SK. Kami berharap Menkes mempertimbangkan RS yang di bawah naungan ARSINU dapat dimasukan lagi,” ungkapnya. 

Ketiga, memperkuat desa-desa mengefektifkan penyelenggaraan desa tanggap Covid-19 seperti salah satunya membuat mekanisme pengobatan jarak jauh bagi masyarakat. 

Menurut dokter yang menjabat Bendahara di Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan PBNU ini, pengobatan jarak jauh memuat langkah-langkah promotif dan konsultasi kesehatan bagi warga desa. Sehingga masyarakat di desa tersebut familiar terhadap pengobatan jarak jauh serta tetap terkoordinasi jika memang warga yang sakit mengarah ke Covid-19.  

Keempat, Kemenkes-Satgas NU Peduli Covid-19 mendorong pasien yang telah sembuh dari Covid-19 mendonorkan plasmanya sebagai solusi mempercepat penyembuhan pasien. 

“Di beberapa RS itu ada plasma pasien-pasien yang sudah sembuh, mereka siap mendonorkan plasmanya  untuk membantu pasien yang positif bisa dibantu lebih cepat sehingga membentuk antibodi,” kata Makky. 

Kelima, kolaborasi Kemenkes-Satgas NU Covid-19 dilakukan dengan memperkuat peranan pesantren, majelis taklim dan kelompok masyarakat lain. 

Ia menegaskan, seperti yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo masyarakat harus didorong merubah tatanan hidup baru. Kemudian, harus berdamai dengan Covid-19. 

“Artinya, dapat menyesuaikan pencegahan seperti  selalu menggunakan pakai masker, pshycal distancing dan cuci tangan,” tutupnya. 

Pewarta : Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi