Nasional HARI SANTRI

NU Peduli Edukasi Covid-19 Peserta Puncak Hari Santri di PBNU

Kam, 22 Oktober 2020 | 15:45 WIB

NU Peduli Edukasi Covid-19 Peserta Puncak Hari Santri di PBNU

Pemeriksaan kesehatan peserta oleh Tim Satgas NU Peduli Covid-19 menjelang Doa Tolak Bala dalam rangka Hari Santri, Kamis (22/10) di Gedung PBNU Jakarta Pusat. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan

Jakarta, NU Online

Satgas NU Peduli Covid-19 turut berpartisipasi pada malam puncak peringatan Hari Santri 2020 yang diadakan di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat, Kamis (22/10) malam. Keterlibatan Satgas NU Peduli Covid-19 diwujudkan dengan layanan rapid test kepada hadirin sebelum memasuki ruang acara. Tampak di lokasi, dua orang petugas menyiapkan pemeriksaan ini sejak lepas Maghrib.

 

Puncak peringatan Hari Santri 2020 diisi dengan Doa Tolak Bala untuk keselamatan dunia. Disiarkan secara virtual, acara menghadirkan sejumlah tokoh yang memberikan sambutannya, di antaranya Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.

 

Surotul Ilmiyah, Sekretaris Satgas NU Peduli Covid-19 mengatakan, sebelum memasuki ruang acara, peserta megikuti screening, yakni diberikan pertanyaan seperti apakah ada gejala atau keluhan sakit yang dirasakan saat itu, seperti apa riwayat perjalanan selama beberapa hari ini. Peserta juga dicek suhu tubuhnya.

 

Tahap selanjutnya, peserta diberikan rapid test. Menunggu beberapa menit, peserta lalu diberi tahu hasil tes. "Jika hasil tesnya non reaktif, mereka diberi stiker sebagai tanda bahwa mereka bisa memasuki ruang acara," katanya.

 

Di dalam ruang acara, semua peserta menggunakan masker. Antara semua pembicara dan semua peserta juga diatur jaraknya dengan penataan kursi minimal satu meter.

 

"Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan juga setiap ada acara di PBNU. Selain itu, semua tamu yang berkunjung ke Gedung PBNU dilakukan rapid test. Tujuannya untuk menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujarnya.

 

Malam puncak peringatan Hari Santri 2020 diisi dengan doa tolak bala untuk keselamatan dunia. Disiarkan secara virtual, acara menghadirkan sejumlah tokoh yang memberikan sambutannya di antaranya Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.

 

Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul Ghaffar Razin mengatakan dalam momentum hari santri di tengah pandemi Covid-19 ini, santri harus tetap istikamah menjalankan kewajibannya menimba ilmu sebanyak-banyaknya di pesantren. 

 

Aktivitas di pesantren merupakan penempaan diri yang akan membentuk akhlakul karimah sebagaimana tujuan awal dibangunnya pesantren yakni membentuk akhlak anak bangsa. "Pendidikan pesantren juga tidak hanya mempertebal iman, tidak hanya pendidikan keagamaan tetapi juga untuk mencintai tanah air. Mbah Wahab sudah menyampaikan bahwa hubbul wathan minal iman," kata Gus Rozin saat kata sambutannya.

 

Gus Rozin melaporkan ada 100 pesantren yang terpapar Covid-19. Bahkan beberapa kiai pengasuh pesantren wafat di sela-sela berkembangnya Covid-19 di Indonesia. "Dan, hampir 4000 santri yang terpapar Covid-19, tentu ini sangat serius," tuturnya. 

 

Pada kesempatan tersebut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meluncurkan SalamDoc yakni aplikasi layanan konsultasi kesehatan secara online untuk para santri. SalamDoc ini hasil kerja sama RMI PBNU, PDNU, dan Cronos.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muchlishon