Nasional

NU Sambut Harlah Ke-94 Tahun, Ini Harapan Romo Benny

Sel, 28 Januari 2020 | 09:30 WIB

NU Sambut Harlah Ke-94 Tahun, Ini Harapan Romo Benny

Romo Benny Susetyo. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Pada 31 Januari 2020, Nahdlatul Ulama memasuki usia yang ke-94 tahun versi masehi. Di usia yang tidak mudah lagi, peran NU mulai dari mendirikan, menjaga hingga membangun negara dan bangsa mendapat apresiasi sekaligus harapan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Tokoh Katolik, Antonius Benny Susetyo.

Menurut pria yang kerap disapa Romo Benny ini, dalam perjalanannya, NU setia menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disebutnya tidak terlepas dari nilai-nilai kebangsaan dan rahmat bagi bangsa yang menjadi ruh NU dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika. NU juga disebut sebagai jangkar NKRI karena sejak awal berdirinya sampai sekarang konsisten menjaga ruh Pancasila.

"Peran NU amat penting dalam sejarah pergerakan bangsa karena NU mengajar nilai-nilai agama yang mengajarkan semangat kemanusian, tidak membedakan SARA," kata Romo Benny kepada NU Online, Selasa (27/1) melalui sambungan telepon.

Namun demikian, ia memberikan catatan yang perlu dilakukan NU ke depan. Ia berharap, NU harus menjadi solusi di era digital, yaitu bagaimana mewujudkan ruang publik bersih dari hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Peranan NU akan sangat penting di era digitalisasi dan demokrasi yang menjadi kanalisasi (saluran) dari paham anti-Pancasila

"Peranan NU juga sangat penting dalam menjaga ruang publik dari kekuatan masif yang dapat menghancurkan keutuhan bangsa ini. Kewajiban negara bagaimana menjaga basis NU memiliki basis ekonomi dan pendidikan," ucapnya pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini.

Menurutnya, NU memiliki kekuatan, yaitu para santri dan media-media jaringan NU. Kekuatan tersebut harus dioptimalkan dengan memberikan fasilitas pendidikan literasi dan kemampuan counter wacana dengan penampilan tokoh NU di ruang publik.

"Di sini pentingnya NU menguasai teknologi, komunikasi, dan informasi. Penting negara memberikan ruang untuk hal ini," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, NU lahir pada 31 Januari 1926 silam di Surabaya, Jawa Timur. Tanggal tersebut bertepatan dengan 16 Rajab 1344. Selain memperingati Harlah versi masehi, Harlah NU juga diperingati dalam versi hijriah, yaitu pada setiap 16 Rajab.

Dalam memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-94 NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menyelenggarakan tasyakuran pada Jumat (31/1) pukul 20.00 WIB di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. 

Acara Harlah dimulai dengan khotmil qur'an di Masjid An-Nahdlah PBNU pada Jumat pagi, kemudian seusai shalat Jumat acara dilanjut dengan peletakkan batu pertama perluasan Gedung PBNU oleh Rais 'Aam KH Miftachul Akhyar

Pada malam harinya, tasyakur Harlah akan dihadiri Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin, keluarga pendiri NU, dan Keluarga Besar NU. 

Seusai tasyakur Harlah dilanjut dengan peluncuran Koin Muktamar dengan pembawa acara Menteri Kelautan 2014-2019 Susi Pudjiastuti. Pada peluncuran koin ini juga akan dihadiri Pesepak bola Indonesia Bambang Pamungkas dan suami penyanyi Syahrini, Reino Barack

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Fathoni Ahmad