Nasional

Pagar Nusa Harus Kokoh Jaga NU dan Bangsa

Ahad, 16 Januari 2022 | 19:00 WIB

Pagar Nusa Harus Kokoh Jaga NU dan Bangsa

Suasana gelaran Harlah NU dan Pagar Nusa di Pelalawan, Riau. (Foto: NU Online/Syakir)

Pelalawan, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen menegaskan bahwa Pagar Nusa harus kokoh dalam menjaga NU dan bangsa.


“Ketika menjadi pagar harus kokoh. Kita menjadi garda terdepan,” katanya saat Pelantikan Pimpinan Wilayah PSNU Pagar Nusa Riau yang dirangkaikan dengan Peringatan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama dan Harlah Ke-36 Pagar Nusa, di Pondok Pesantren Darurrahman Ukui, Pelalawan, Riau, Ahad (16/1/2022).


Pagar Nusa dalam lirik mars-nya disebut sebagai pendekar bangsa. Hal ini, kata dia, karena pesilat Pagar Nusa merupakan pendekar yang tidak hanya melindungi sesamanya, sesama Pagar Nusa saja. Tetapi, melindungi seluruh tumpah darah bangsa.
 


Gus Nabil, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Pasukan Inti (Pasti) Pagar Nusa selalu diberikan kepercayaan untuk bertugas menjaga keamanan  di ring satu. Hal itu tidak lain karena profesionalitasnya.


Untuk menjadi pesilat luar biasa, menurutnya, harus dibangun dengan kekompakan, dengan soliditas, dan harus dibangun dengan loyalitas.


“Hanya solid tanpa loyal tidak ada artinya. Seluruh PC se-Riau harus patuh dan taat kepada PW Pagar Nusa. PC seluruh dunia dan PW seluruh Indonesia harus patuh kepada PP,” tegasnya.


Dalam kesempatan itu, Gus Nabil juga menyatakan Pagar Nusa membutuhkan anggota berkualitas, tidak sekadar kuantitas. Jumlah Pasti se-Indonesia dalam catatannya baru 6.000 orang. Hal tersebut karena spesifikasi tinggi yang diterapkan untuk memenuhi kriteria seorang pesilat layak masuk Pasti.
 


Minimal, kata dia, calon anggota Pasti adalah seorang pelatih. Ia menceritakan proses seleksi Pasti di Lampung 1.000-an orang yang mendaftar, hanya 754 yang lolos ke tahap selanjutnya. Bahkan, dalam proses berikutnya, hanya 600-an saja yang lulus sebagai Pasti. 


Anggota Pasti bukan sekadar mampu mengaplikasikan berbagai jurus silat dalam sebuah pertandingan atau kondisi tertentu yang menghendakinya. Lebih dari itu, mereka juga wajib memahami dan hafal berbagai amalan yang dilakukan dan ditradisikan Nahdliyin.


Pasalnya, Pasti bukan untuk gagah-gagahan. Tetapi, Pasti betul-betul pasukan inti yang akan dibekali jurus mematikan dan melumpuhkan.


Sebelumnya, kegiatan ini diisi dengan Pendidikan Pertama (Diktama) Pasukan Inti (Pasti) Pagarnusa selama tiga hari.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori