Nasional

Pastikan Pengajian Aman, NU Jatim Bentuk Korps Pengawal Kiai

Jum, 6 Desember 2019 | 08:30 WIB

Pastikan Pengajian Aman, NU Jatim Bentuk Korps Pengawal Kiai

KH Abdussalam Sochib bersama jajaran PWNU Jatim di hadapan insan media. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Surabaya, NU Online
Pengajian yang awalnya menghadirkan KH Ahmad Muwafiq dan dijadwal dengan tertib di sejumlah lokasi harus diurungkan. Sejumlah oknum melakukan penolakan bila Gus Muwafiq, sapaan akrabnya masih akan memberikan ceramah.
 
Suasana ini yang akhirnya memantik keprihatinan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. KH Abdussalam Sochib yang bertindak sebagai juru bicara meminta semua kalangan untuk menahan diri. Dan untuk memastikan pengajian di berbagai daerah di Jatim tidak akan mengalami hal serupa, memerintahkan membentuk 'Korps Pengawal Kiai'. Komponennya terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor, Barisan Ansor Serbaguna dan Pagar Nusa.
 
“PWNU Jatim menginstruksikan seluruh kader GP Ansor, Banser Pagar Nusa di Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan pengurus NU, TNI dan Polri dengan melakukan deteksi dini atas bibit radikalisme, terorisme dan provokasi kebencian yang mengarah kepada perpecahan di daerah masing-masing yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam dan keberagaman masyarakat Indonesia,” kata Gus Salam, sapaan akrabnya, Kamis (5/12).
 
Menurut Wakil Ketua PWNU Jatim ini, segala tindakan yang mengarah kepada tindakan yang tidak diinginkan tersebut sehingga harus ditolak dan keberadaannya wajib dilawan.  
 
“PWNU Jatim juga menginstruksikan kepada seluruh pengurus, kader NU di daerah dan seluruh kader GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa di Jawa Timur untuk mendirikan Posko Siaga dan Pasukan inti ‘Korps Pengawal Kiai’,” ungkapnya.
 
Pengasuh Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang ini mengingatkan jangan sampai ada tindakan-tindakan yang mencegah atau menghalangi pengajian. Termasuk yang harusnya dihadiri Gus Muwafiq dan kiai-kiai NU yang lain, karena hal tersebut adalah pelanggaran hukum.
 
"Jika ada penghadangan pengajian yang dilakukan oleh kiai-kiai NU maka sudah menjadi tanggung jawab kita semua sebagai kader NU untuk melawan itu," tegasnya.
 
Pihaknya juga mewanti-wanti terhadap adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
 
"Lakukan hal-hal yang dibutuhkan dengan catatan berkoordinasi dengan pihak aparat. Namun apabila pihak aparat mungkin kurang cepat, maka silakan melakukan hal yang diperlukan selama berada di koridor hukum dan meminta pertimbangan kiai struktural dan kultural NU terlebih dahulu di daerahnya masing-masing," pungkasnya.
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR