Nasional

PB PMII Instruksikan Kader Shalat Gaib dan Tahlil untuk Kiai Bagdja

Kam, 6 Februari 2020 | 07:30 WIB

PB PMII Instruksikan Kader Shalat Gaib dan Tahlil untuk Kiai Bagdja

Kiai Miftachul Akhyar saat memimpin shalah jenazah KH Ahmad Bagja di Masjid An-Nahdlah PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/2). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Agus Mulyono Herlambang menginstruksikan kepada seluruh kader di semua tingkatan agar melaksanakan shalat gaib dan tahlil untuk almarhum KH Ahmad Bagdja.  

"Sudah saya instruksikan, agar kader di semua tingkatan shalat gaib dan tahlil tiga hari berturut-turut," Agus g ditemui NU Online setelah menyalati jenazah KH Ahmas Bagdja di Kantor PBNU di Jakarta Pusat, Kamis (6/2).

Ia mengaku kehilangan sosok ulama seperti Kiai Bagdja, terlebih almarhum merupakan Ketua Umum PB PMII periode 1977-1981. Saat menjenguk almarhum, kenang Agus, Kiai Bagdja masih terus memikirkan kader muda NU untuk terus berkembang dan maju. 

"Gagasannya bagus, beliau terus mendorong agar PMII melakukan akselerasi di kampus-kampus," ucapnya. 

Seperti diketahui, kabar duka kembali datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Salah seorang tokoh NU, KH Ahmad Bagdja, wafat pada hari ini, Kamis (6/2) pukul 01.09 WIB.   

Almarhum KH Ahmad Bagdja wafat di RS Jakarta Medical Center (JMC). KH Ahmad Bagdja lahir di Kuningan, Jawa Barat 1 Maret 1943. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PMII periode 1977-1981. Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta, Ketua Badan Koordinasi Senat-senat Mahasiswa IKIP se-Indonesia (1970), dan Sekjen PBNU pada periode kedua kepengurusan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 1989-1994.   

Almarhum KH Ahmad Bagdja dikenal dengan pemikiran-pemikirannya yang ingin agar NU tetap maju. Dalam catatan NU Online Bagaimana Agar NU Menjadi Lebih Baik, ia mengatakan bahwa pengurus dan warga NU harus mempunyai impian besar.   

"Dengan impian yang besar, masalah-masalah yang dihadapi akan terlihat kecil. Sebaliknya, jika memiliki impian kecil, masalah kecil pun akan terlihat besar," ungkap KH Ahmad Bagdja.   

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori 
Editor: Muchlishon