Nasional

KH Ahmad Bagdja, Sosok Pembimbing Aktivis NU

Kam, 6 Februari 2020 | 05:30 WIB

KH Ahmad Bagdja, Sosok Pembimbing Aktivis NU

Cak Imin tengah menyampaikan kesaksian sosok KH Ahmad Bagja di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/2). (Foto: NU Online/Siwitno)

Jakarta, NU Online
Wafatnya Tokoh Nahdlatul Ulama KH Ahmad Bagdja menyisakan duka yang mendalam bagi warga NU. Almarhum disebut sebagai sosok yang setia mendampingi aktivis-aktivis NU.

"Kiai Ahmad Bagdja adalah guru, orang tua sekaligus pembimbing bagi seluruh kader yang ada di bawahnya," kata Wakil Ketua DPR RI H Abdul Muhaimin Iskandar saat memberikan kesaksian almarhum di Masjid Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/2).

Kiai Bagdja juga disebutnya sebagai tokoh yang tawadlu’. Almarhum tidak pernah merasa lebih besar dan lebih baik dari aktivis yang dibimbingnya. 

"Kita menyaksikan kebaikan Pak Bagdja menjadi rujukan perjuangan kita semua di PMII, di Ansor, di seluruh organ-organ Nahdlatul Ulama dan di seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama," tutur Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin.

Senada dengan Cak Imin, Menteri Agama periode 2014-2019 H Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa almarhum menjadi pengayom warga NU yang usianya berada di bawahnya.

"Beliau adalah pengayom adik-adiknya, warga NU yang usia di bawahnya," kata Lukman yang juga putra bungsu Menag KH Saifuddin Zuhri ini.

Ia mengaku sangat berkesan dengan pernyataan almarhum tentang cara melihat NU. NU bisa dilihat dari perspektif positif dan negatif. Namun almarhum selalu memotivasi para aktivis NU agar lebih mengedepankan sisi positif NU.

"Jadi utamakan rasa syukur dalam ber-NU karena begitu banyak hal-hal positif dari NU ini.Itulah cara beliau membesarkan hati-hati kita yang muda-muda ini untuk selalu senantiasa mencinta Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia," terangnya.

Sebagai informasi, Kiai Bagdja mengembuskan nafas terakhir di Jakarta Medical Center sekitar pukul 01.09 WIB, Kamis (6/2). Jenazah rencananya dimakamkan di Desa Sindang Laut, Lemah Abang Cirebon, Jawa Barat.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Musthofa Asrori