Nasional

PBNU Serukan Dialog untuk Atasi Konflik di Yaman

Sen, 31 Desember 2018 | 16:45 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut bersuara atas konflik berkepanjangan yang terjadi di Yaman sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengaku sedih mendengar dampak yang ditimbulkan dari perang ini: bagaimana ribuan orang meninggal, jutaan orang terancam meninggal karena kelaparan dan penyakit wabah kolera yang menyebar liar.

"Yang jelas banyak yang meninggal. Saya sedih sekali itu. Pada kurus kering," ungkap Kiai Said kepada NU Online di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (31/12).

Kiai Kiai alumnus Universitas Ummul Qura Mekkah, Arab Saudi ini pun mengajak umat Islam agar bersama-sama menghentikan konflik.

"Mari kita sama-sama umat Islam agar mampu menghentikan konflik ini. Jangan sampai itu semua dijadikan kepentingan pihak-pihak tertentu," kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (31/12).

Ia berharap, pemerintah Yaman dan kubu pemberontak bisa terjadi dialog dan kepada negara-negara maju di Amerika dan Eropa supaya mengambil langkah positif agar peperangan cepat berakhir.

"Ya iya dong harus terjadi dialog. Amerika dan Eropa cepat-cepat  mengambil tindakan, langkah positif untuk menyelesaikan peperangan ini," jelasnya.

Baginya, peperangan di Yaman hanya menimbulkan kerugian bagi masyarakatnya dan membuat pihak-pihak yang berkepentingan bertepuk tangan.

"Yang rugi masyarakat teluk sendiri. Terlepas dari politik, berapa nyawa yang meninggal? nyawa itu harganya luar biasa. Siapa yang bertanggung jawab? Untuk apa? Yang rugi lagi ekonomi, juga moral karena satu sama lain saling curiga. Ente ngapain perang saudara? Antum sendiri yang rugi. Apa persoalan politik tidak bia di selesaikan di meja dengan dialog?" terangnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)