Nasional

Pelajaran Berharga dari Munculnya Covid-19 Menurut Gus Nadir

Sen, 1 Juni 2020 | 15:00 WIB

Pelajaran Berharga dari Munculnya Covid-19 Menurut Gus Nadir

Rais Syuriyah PCINU Australia dan Selandia Baru Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Sudah bisa dipastikan, Allah menciptakan semua makhluk di muka bumi memiliki manfaat. Ia tidak menciptakan apapun dengan sia-sia termasuk virus yang saat ini mewabah di pelbagai penjuru dunia yakni Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 
 
Hadirnya virus corona memberikan pelajaran berharga pada manusia. Termasuk kerugian besar jika tidak belajar dan mengambil hikmah dari hadirnya virus ini.
 
Rais Syuriyah PCINU Australia dan Selandia Baru Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) mengungkapkan beberapa pelajaran yang bisa diambil dari virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini. 
 
Menurutnya Covid-19 datang untuk mengingatkan betapa pentingnya menjaga iman dan imun. Dengan hadirnya virus yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya ini, semua orang beragama harus lebih yakin bahwa semua ini ada yang mengaturnya yakni Tuhan yang Maha Esa. Pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh juga harus terus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari 
 
"Adanya virus ini juga menyadarkan kita untuk menghindari perpecahan. Pertengkaran dalil tidak akan menghilangkan Corona," kata Gus Nadir saat menjadi Pembicara pada Halal bi Halal Vitual Se-Dunia yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Fatayat NU, Ahad (31/5).
 
Dalam situasi ini ada orang yang mempertentangkan antara sains dengan agama yang seharusnya tidak dilakukan. Keduanya dapat berjalan beriringan. Ada sekelompok orang yang anti dengan sains karena menilai ada unsur konspirasi yang menyudutkan umat Islam.
 
"Ada yang berpendapat cukup dengan berwudlu maka virus Corona akan rontok semua," katanya memberi contoh sekelompok orang yang hanya melihat dari sisi agama saja.
 
Gus Nadir mengingatkan bahwa wudlu adalah ibadah yang bertujuan untuk menghilangkan hadats kecil, bukan untuk menghilangkan virus dan bakteri. Sehingga bukan berarti yang terus menjaga wudlunya akan bisa terhindar dari virus Corona dan tidak perlu menggunakan prorokol kesehatan. Protokol kesehatan dan berwudlu bisa digabung sehingga akan lebih menjamin kesehatan seseorang.
 
Covid-19 juga mengajarkan pada manusia tentang pentingnya merenungi kembali makna silaturahim. Di masa pandemi berbagai macam cara ditempuh untuk tetap bisa bersilaturahim di antaranya dengan memaksimalkan kecanggihan teknologi dan internet.
 
Pelajaran penting lainnya yang bisa diambil dari virus ini adalah kesadaran tentang keterbatasan kemampuan setiap individu. Terkait dengan virus Corona yang memberi dampak pada kesehatan, maka sudah seharusnya setiap fatwa terkait agama yang dibuat oleh ulama, memperhatikan pertimbangan dan saran para ahli kesehatan.
 
"Sudah saatnya semua ahli baik ahli agama dan ahli medis bekerjasama dan beriringan sesuai keahliannya," katanya.
 
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan