Nasional

Pemerintah Tengah Kaji Pelayanan Jamaah Haji Lansia

Sel, 21 Maret 2023 | 20:01 WIB

Pemerintah Tengah Kaji Pelayanan Jamaah Haji Lansia

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid saat berbicara pada Media Gathering di Pos Bloc, Gedung Filateli Jakarta, Selasa (21/3/2023). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online

Ada 64 ribu jamaah haji dari kalangan lanjut usia yang bakal berangkat ke tanah suci pada tahun ini. Hal itu berarti sekitar 30 persen dari total keseluruhan jamaah haji yang ada, yakni 221 ribu.


Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid menyampaikan bahwa pihaknya skema layanan komprehensif sedang digodok dengan melibatkan ahli lansia dari Universitas Indonesia, mulai dari tanah air sampai tanah suci.


“Di Arab Saudi sedang simulasi,” katanya pada saat Media Gathering di Pos Bloc Gedung Filateli Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).


Berkaitan dengan layanan penginapan bagi lansia tengah disimulasikan mengenai selalu di lantai bawah atau tidak harus demikian.

 

Subhan menjelaskan bahwa jika penempatan semua lansia di lantai bawah, mereka akan terpisah dari rombongannya. Keterpisahan dengan rombongan ini juga memberikan sentuhan psikologis tersendiri bagi mereka.


Subhan membuat tamsil, hotel berkapasitas 3 ribu jamaah dapat menampung sekitar tujuh sampai delapan kloter. Jika hotel tersebut terdiri dari 15 lantai, maka satu kloter menempati dua lantai.


Kloter yang pertama datang bisa ditempatkan di lantai 1 dan 2 dengan lansia yang di lt 1. Jika lansia kloter terakhir ditempatkan di lt 1 juga, sedang jamaah lainnya di lt 15, hal tersebut akan memberikan dampak psikologis bagi lansia.


“Kami setiap tahun menghadapi kondisi demikian,” ujar Subhan.


Subhan menjelaskan bahwa lansia yang dirawat di RS Arab Saudi terkadang sakit lagi karena komunikasi yang sulit mengingat jumlah perawat Indonesia di sana sangat sedikit. Sebab, jamaah kenyamanan dipercaya dapat mempercepat kesembuhan.


“Dekat dengan temannya. Kalau dipisahkan jangan-jangan tambah sakit. Ini sedang kita kaji,” katanya.


Selain itu, Subhan juga menyampaikan bahwa semua hotel di Makkah dan Madinah menggunakan lift. Mungkin, katanya, nanti pihaknya akan menyiapkan satu atau dua lift khusus untuk memprioritaskan lansia.


“Kita buatkan prioritas. Demikian juga jamaah (lansia) ke Masjidil Haram. Kita sudah siapkan armada bus dengan spek untuk lansia. Kita siapkan petugas khusus. Kita tetap tidak pisahkan. Supaya temannya bisa saling bergantian,” katanya.


Hal lain yang diperhatikan Subhan adalah sikap petugas jamaah untuk senantiasa mengedepankan keramahan. Hal tersebut menjadi sistem pendukung untuk memperkuat kesehatan para jamaah.

 

“Bagian tugas kami mem-brief petugas. Tetap harus mengedepankan sikap ramah kepada jamaah,” pungkasnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad