Nasional

Pencari Nafkah Lebih Butuh Akses Jalanan, Dibanding Demonstran

Sel, 22 November 2016 | 14:02 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau sekelompok umat Islam yang merencanakan demosntrasi pada 25 November 2016 dan 2 Desember 2016 mendatang untuk menjaga ketertiban dan tetap menghormati pengguna jalan lain. Pihak PBNU meminta demonstran memberikan hak jalan bagi ribuan warga pencari nafkah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (21/11) malam.

Imbauan ini disampaikan menyusul rencana aksi gelar sajadah oleh sekelompok umat Islam yang dengan sengaja mengagendakan shalat Jumat di jalan protokoler di Jakarta pada 25 November 2016 dan 2 Desember 2016 mendatang.

“Jangan sampai aktivitas demonstrasi mengalahkan kebutuhan masyarakat dalam mencari nafkah,” kata Kiai Moqsith.

Menurutnya, aktivitas demonstrasi menempati status keperluan sekunder (al-hâjiyyât). Sementara aktivitas masyarakat untuk memenuhi hajat hidupnya dan hajat hidup keluarganya termasuk ke dalam kategori kebutuhan primer (ad-dharûriyyât).

Dalam kaidah agama, kebutuhan primer (ad-dharûriyyât) harus diutamakan dibandingkan aktivitas dengan kategori keperluan sekunder (al-hâjiyyât).

“Jadi hal itu tidak lepas dari tujuan diturunkannya syariat Islam (maqâshidus syarî‘ah) di mana agama Islam melindungi lima kebutuhan primer manusia (ad-dharûriyyatul khams) seperti menjaga fisik, harta, kebebasan pikiran, keturunan, dan martabatnya,” kata salah seorang dosen pengampu mata kuliah tafsir di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini. (Alhafiz K)