Peneliti Diharap Maksimalkan Teknologi dalam Kampanye Moderasi
NU Online · Selasa, 19 November 2019 | 09:30 WIB
Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset, Prof Koeswinarno, menganggap persoalan moderasi yang dipaparkan dua peneliti, yakni Muhammad Adlin Sila dan Idham, pada Pengukuhan Profesor Riset sudah tepat. Sebab, ia menjadi isu utama hari-hari ke depan.
“Moderasi ini, saya kira menjadi sentral apalagi ke depan kita sedang dihadapkan untuk mengkampanyekan moderasi lebih masif lagi,” kata Koeswinarno kepada NU Online usai acara di Auditorium KH M Rasjidi Gedung Kementerian Agama RI Jl MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Menurut dia, pekerjaan ke depan yang harus dilakukan kedua peneliti ini ialah lebih memanfaatkan keberadaan teknologi informasi dalam mengkampanyekan moderasi beragama.
“Jadi, tidak melulu menggunakan cara-cara konvensional dalam mencegah radikalisme. Zaman kekinian disebutnya tengah memasuki era teknologi yang tidak bisa dihindari,” tandas Prof Koes, sapaan akrabnya.
Sekarang ini, lanjut dia, banyak orang beragama dengan 'kiai' nya google. Fenomena itu yang harusnya disentuh dan diperhatikan peneliti. Oleh karenanya, kita jangan lagi bicara soal cara-cara konvensional.
“Kita harus berpikir aplikatif. Misalnya, bagaimana moderasi diaplikasikan di Android (yang kini banyak digunakan oleh masyarakat),” kata peneliti senior Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) ini.
Selain Adlin dan Idham, peneliti lain yang dikukuhkan menjadi profesor riset ialah Farida Hanun. Merespons isi penelitian Farida, Koeswinarno menganggap Farida membutuhkan perjuangan yang lebih karena meningkatkan mutu pendidikan bukan pekerjaan yang mudah.
"Meskipun sekarang sudah mulai meningkat, iya, tapi bahwa ke depan perlu keseriusan. Saya kira begitu ya," ucap mantan Kepala Balai Litbang Agama (BLA) Semarang ini.
Muhammad Adlin Sila dikukuhkan sebagai profesor riset dalam Bidang Agama dan Masyarakat. Sementara Farida Hanun sebagai profesor riset dalam Bidang Evaluasi Pendidikan. Adapun Idham sebagai profesor riset dalam Bidang Agama dan Masyarakat.
Duduk sebagai anggota Majelis Pengukuhan yakni Prof Abdurrahman Mas'ud (Kepala Balitbang Diklat Kemenag), Prof Arifuddin Ismail (peneliti senior BLA Semarang), Prof Qowaid Masyhuri (mantan peneliti Ahli Utama Puslitbang Penda), Prof Kadir Ahmad, dan Prof Endang Turmudzi.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua