Nasional HARI SANTRI 2016

Pengasuh Pesantren Ploso: Banyak Fitnah, NU Harus Bersatu

Ahad, 16 Oktober 2016 | 13:05 WIB

Kediri, NU Online
Pesantren Al-Falah Ploso adalah lokasi kedua di Kediri yang dikunjungi Tim Kirab Resolusi Jihad 2016, pada Ahad (16/10) pagi. Ketua tim H Isfah Abidal Aziz menyampaikan tujuan kedatangan tim, yakni silaturahmi dan meminta wejangan.

Pengasuh Pesantren Al-Falah KH Nurul Huda Jazuli berkenan memberikan sambutan. Ia menyatakan sangat gembira atas kehadiran tim. Ia berharap perjalanan tim kirab akan membawa barokah, hikmah, faidah, serta makna yang berarti untuk perjuangan para santri pembela akidah ahlusunah wal jamaah.

“Jangan sampai santri dan NU bergeser dari tujuan awal dan ajaran aswaja yang sudah sejak dahulu dipelihara para kiai dan ulama,” kata Kiai Nurul Huda.

Menurut Kiai Nurul Huda, saat ini banyak fitnah terhadap NU. Tetapi NU harus tetap dijaga. NU hadir untuk keselamatan dan kelanggengan ajaran aswaja.

Harus pula disadari NU dan santri paling menjadi andalan dalam membantu kondusifitas dunia. Dengan kata lain, keamanan dunia berada di tangan NU dan para santri. Selama NU dan santri belum bergeser dari tujuan awal, insya Allah dunia aman.

Ia mengatakan, seandainya pergeseran itu terjadi, maka akan sangat berbahaya. Karena satu per satu kiai meninggal dunia, santri muda harus bersiap mengambil peran menjadi penerus.

Selanjutnya, antara kiai dan santri harus saling mendukung. Dalam hal ini saling memberi nasihat berlaku baik dari atas (kiai) maupun ke bawah (santri). Tidak perlu lagi hanya kiai yang memberi nasihat, sementara santri diam saja. Sebab santri paling tahu keadaan dan kemajuan terkini. Saran-saran yang memang baik dari santri kepada kiai adalah diperlukan.

Kiai Nurul Huda mengharapkan kekompakan antarkiai. Jangan karena bukan pengurus, lalu tidak mau membangun NU lagi.

Semua itu bertujuan dalam perjuangan mempertahankan NU dengan semboyan li i’lai kalimatilah. Semboyan itu menandakan bahwa kita berjuang demi Allah.

Di penghujung sambutan, Kiai Nurul Huda berharap tahun-tahun mendatang, pelaksanaan kirab bisa lebih ditingkatkan dan dipersiapkan lebih baik. Apabila hal itu bisa terlaksana akan menunjukkan kekuatan dan kebesaran NU.

Sambutan kunjungan ke Pesantren Al-Falah Ploso ditutup dengan doa oleh KH Zainudin Jazuli. Tim kemudian meneruskan perjalanan yakni ziarah ke makam KH Ahmad Sidiq dan KH Hamim Jazuli (Gus Miek), untuk selanjutnya ke makam Presiden RI Soekarno di Blitar. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)