Nasional

Pengasuh Pesantren Raudhatul Ummah KH Noor Chozin Askandar Wafat

Sel, 30 Januari 2018 | 10:45 WIB

Malang, NU Online
Selasa, 30 Januari 2018, sehari sebelum hari lahir (harlah) Nahdlatul Ulama, sehari sebelum prediksi gerhana bulan total, ini salah satu ulama NU, KH Noor Chozin Askandar, dipanggil oleh Allah SWT. 

Ia wafat di kediamannya di Pondok Pesantren Raudhatul Ummah Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kiai Chozin mengembuskan napas terakhir pada pukul 12.30 WIB.

“Beliau wafat saat sedang istirahat di kamar ndalem beliau, Pak,” kata Noer Cholies salah seorang santrinya kepada NU Online.

Kiai kelahiran Banyuwangi ini merupakn putra dari Kiai Askandar. Mulai berkiprah di Malang sejak tahun 1980-an, Kiai Chozin telah banyak meninggalkan jasa bagi masyarakat dan agamanya.

Selain sebagai ulama, Kiai Chozin juga dikenal sebagai seorang akademisi senior di lingkungan Universitas Islam Malang (Unisma). Ia terkenal aktif di berbagai bidang, seperti dakwah, pendidikan, dan pergerakan organisasi.

Kiai Chozin aktif berceramah memberikan pengetahuan agama di beberapa masjid di Malang, termasuk juga di Masjid Agung Jami’ Kota Malang. Ia termasuk salah satu dari sedikit ulama masa sekarang yang bisa dikatakan multidispliner.

Dalam bidang pendidikan dedikasinya ditunjukkan dengan keliahaiannya dalam menginisiasi, mendirikan, dan menghidupkan lembaga pendidikan. Beberapa sekolah baik di Malang maupun di tanah kelahirannya merupakan rintisannya. Kiprahnya dalam mengasuh pesantren dan menjadi salah satu pengurus yayasan Unisma juga menunjukkan besarnya perjuangannya di dunia pendidikan.

Kiai yang meninggalkan lima orang putra ini telah aktif di berbagai organisasi, baik di lingkungan NU, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan organisasi keagamaan lainnya. Kiai Chozin tercatat sebagai Mustasyar PCNU Kota Malang.

Kiai Chozin menghabiskan sebagian besar masa mudanya untuk belajar di pesantren. Tercatat bahwa Kiai Chozin pernah belajar kepada Kiai Zubair Rembang Jawa Tengah. Beliau juga merupakan murid dari KH Usman Mansur pendiri Unisma.

Jabatan terakhir dalam aktifitasnya sampai wafat adalah sebagai Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Unisma dan Pengurus Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia. Juga sebagai pengurus MUI Kota Malang. (Ahmad Nur Kholis/Mahbib)