Nasional

Pengelola Aset NU Harus Hindari Pertengkaran 

Sen, 3 Februari 2020 | 02:00 WIB

Pengelola Aset NU Harus Hindari Pertengkaran 

Ketua PBNU, Prof HM Nuh (Kiri berdiri) (Foto: NU Online/Samsul)

Demak, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Muhammad Nuh mengingatkan kepada pengelola aset NU baik itu rumah sakit, lembaga pendidikan, maupun yang lainnya agar menghindari pertengkaran dan percekcokan.
 
"Akan kehilangan tiga hal besar jika  dalam mengelola NU ada pertengkaran antar pengelola atau pengurus. Ini penyakit yang selalu muncul ketika aset akan tumbuh berkembang," kata Pak Nuh panggilan akrabnya.
 
Peringatan HM Nuh yang juga ketua Dewan Pers itu disampaikan saat menyampaikan orasi peringatan hari lahir (harlah) ke-28 Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak, Jumat (31/1).
 
Menurutnya, tiga hal yang akan hilang itu adalah energi akibat pertengkaran akan menyedot banyak potensi dan energi yang semestinya dapat digunakan untuk memacu prestasi dan meningkatkan kinerja menjadi terhuang sia-sia untuk saling melemahkan dan menjatuhkan sesama.
 
"Karena terfokus konflik internal mengakibatkan kesempatan dan  peluang-peluang untuk pengembangan dan kemajuan terlewati dengan sia-sia, sulit rasanya meraih  kembali kesempatan itu, kalaupun akan diraih lagi harus bekerja lebih keras," tegasnya.
 
"Melengkapi hilangnya energi dan kesempatan adalah hilangnya berkah, ini sangat menyedihkan sekali. RSINU Demak saya minta jangan sampai bertengkar, kalau ada masalah sekecil apapun harus segera diselesaikan dengan bajk," imbuhnya.
 
Momentum harlah ke-28 RSINU yang bersamaan dengan harlah ke-94 NU  diharapkan dapat memicu semangat warga NU di Demak dalam mengembangkan rumah sakit, sehingga ke depan rumah sakit NU tidak hanya di Demak saja, tetapi juga  bisa hadir di daerah-daerah lainnya.
 
Direktur RSINU Demak, dr Abdul Azis kepada NU Online, Ahad (2/2) mengatakan, rumah sakit yang dipimpinnya saat ini sedang bersiap mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan.

"Pengembangan itu berupa berupa pembangunan gedung untuk menambah kapasitas kamar dan ruang klinik sebagai upaya untuk mengimbangi peningkatan minat masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan di RSI NU Demak," kata dokter Azis.
 
Menurutnya, lahan dan dana untuk pengembangan fisik rumah sakit sudah disiapkan, pembiayannya akan didukung Bank Mega Syariah. "Untuk memperluas jangkauan layanan, RSINU Demak telah menjajagi kerjasama dengan dengan beberapa 14 MWCNU yang ada di Demak," tuturnya.
 
Rintisan kerjasma itu lanjutnya, terus dipantau progesnya. Saat ini sudah ada tiga MWC yang siap untuk membuka klinik yakni kecamatan Kebon Agung, Guntur, dan Karangawen.
 
"Kami optimis, ke depan klinik itu akan mampu tumbuh seiring dengan banyaknya kader-kader muda NU  di Demak yang saat ini sedang mendalami ilmu-ilmu kesehatan di berbagai perguruan tinggi. Mereka pada saatnya nanti akan memperkuat aset NU yang bergerak di layanan kesehatan," pungkasnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz